Kelenteng Seng Kang Bio Rayakan Hut Dewi Maco
Terima Penghargaan dari Dirjen Bimas Buddha RADAR PALEMBANG Kelenteng Seng Kang Bio yang terletak di jalan Lettu Kadir No 8 Rt 07 RW 02 Kelurahan Gandus Kec Gandus Palembang pada tanggal 23 bulan 3 penanggalan lunar atau Sabtu 23 4 2022 merayakan HUT dewi Maco Hadir dalam kegiatan tersebut pembimas Buddha Kemenag Sumsel Wiswadas dan Sekretaris PTITD Komda Sumsel Hengky Saputra Dalam kesempatan ini juga pembimas menyerahkan penghargaan dari Dirjen Bimas Buddha kepada 3 pengurus kelentemg yakni pembina kelenteng Halian Maliki dan istrinya serta frans yang telah mengabdi di kelenteng selama 30 tahun 20 tahun dan 10 tahun Frans Ketua kelenteng Sang Kang Bio mengatakan perayaan diawali dengan menggelar ritual kepada Thien pada puku 00 00 wib lalu pagi pukul 09 30 wib digelar ritual Cut Leng dan siangnya hut dewi maco Sorenya digelar ritual untuk para prajurit dewi Maco Untuk memeriahkan acara pengurus menghadirkan barongsai katanya Frans mengatatakan karena saat ini masih pandemic Covit 19 tidak ada perayaan hanya melakukan ritual Para pengurus juga wajib menggunakan masker dan menjaga jarak ujarnya Frans menjelaskan Maco Mandarin atau Ma Cho Hock Kian adalah salah satu dewi dalam kepercayaan orang Tiongkok termasuk Taiwan Dipuja karena dikenal sebagai sosok penolong pelindung terutama bagi pelaut dan nelayan dan sangat berbudi luhur Banyak versi mengenai kisah dewi bernama asli Lin Mo Niang ini namun semua mengarah pada satu kesamaan Bahwa ia adalah manusia yang terpilih menjadi orang suci ucapnya Menurut Frans legenda Maco Bunda Pelindung ini berasal dari masa awal Dinasti Song 960 1279 M di Tiongkok kuno pada seribu empat puluh tujuh tahun lalu Adalah keluarga Lin disebut juga Lim keturunan mantan Gubernur Provinsi Fu Zian Tiongkok bernama Lin Fu Anaknya bernama Lin Wei Ke menempati sebuah rumah di Provinsi Fu Zian dekat kota Pu Tian persisnya di sebuah pulau kecil bernama Mei Zhou sering juga disebut Pulau Matsu wilayah RRC Lin Wei seperti juga ayahnya adalah mantan pejabat pemerintah Tiongkok Setelah pensiun ia kembali ke kampung halamannya Menghabiskan masa tuanya dengan bertani dan mempelajari banyak kitab agama dan buku pengetahuan Ia hidup bahagia damai dan tenang Lin dikenal sebagai orang yang sangat saleh baik budi suka menolong dan berderma sehingga sangat dihormati penduduk Mei Zhou Dari istri tercintanya Wang Shi Lin memiliki 6 anak 5 perempuan dan 1 lelaki Keenam anaknya tumbuh menjadi anak anak yang pintar dan cerdas Namun anak lelakinya bernama Hong bertubuh sangat lemah dan sakit sakitan Wang Shi sangat prihatin dan khawatir pada nasib anak lelakinya Ia dan suaminya Lin selalu memohon pada Yang Maha Kuasa agar diberi anak lelaki lagi Namun yang sehat dan kuat sebagai penerus generasi marga Lin Suatu hari Lin dan Wang melakukan sembahyang khusus di klenteng Mereka memohon kepada Dewi Kuan Im untuk mengabulkan harapan mereka untuk mendapatkan seorang anak lelaki lagi Malam harinya setelah pulang dari klenteng Wang Shi pun bermimpi Ia bermimpi didatangi Dewi Kuan Im yang mengatakan bahwa semua amal dan kebajikan pasangan Lin dan Wang pantas mendapat balasan Sang Dewi memberi Wang sebuah pil bundar sebesar kelereng dan menyuruh menelannya Wang Shi pun menelan pil tersebut Setelah menelan pil itu Wang Shi pun mengandung Ia hamil selama 12 bulan Tepat pada malam tanggal 23 bulan 3 tahun Imlek 960 M langit di wilayah Barat Laut Mei Zhou memendarkan cahaya merah terang Menerangi rumah Lin dan Wang Dibarengi sinar warna warni yang memukau Wang Shi pun melahirkan seorang bayi perempuan sep nbsp
Sumber: