Hadiri Kongres HMI ke-32, Presiden Jokowi Paparkan Hasil KTT OKI Hingga Singgung Pilpres 2024
Presiden Jokowi menghadiri Kongres HMI ke 32 di Pontianak, menyampaikan perjalanan dinasnya dan juga menyinggung pemelihan Capres 2024--
KTT OKI ini dihadiri oleh 57 negara-negara Islam dan semua negara juga mengutuk Israel agar segera menghentikan perang dan melakukan gencatan senjata.
Pada pidatonya di kongres HMI Presiden RI juga mengatakan semua negara dalam pertemuan KTT OKI untuk mempermudah bantuan kemanusiaan agar dibuka lebar-lebar.
Karena sejak awal bantuan ke Gaza hanya boleh sedikit saja, mulai dari 5 hingga 15 kontainer yang diperbolehkan masuk melewati pintu gerbang di Rafa dan bantuan pertama sampai ke Mesir adalah bantuan dari Indonesia.
Namun sekarang setelah adanya desakan dari OKI bantuan yang diberikan sudah bisa mencapai kurang lebih 100 kontainer per hari yang bisa masuk ke Gaza Palestina.
Kontainer yang dibutuhkan oleh Gaza kurang lebih 500 kontainer per harinya, dan Indonesia merupakan negara yang terpilih dari 57 negara islam bersama dengan 4 negara lainnya yaitu Mesir, Saudi Arabia, Nigeria dan Yordania.
Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Gaza Palestina. Hasil dari KTT OKI yang berlangsung di Riyad juga sudah disampaikan secara langsung kepada Presiden Amerika Serikat Joe biden.
Tak hanya disampaikan langsung kepada Presiden Joe Biden, hasil dari KTT OKI ini juga disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi ketika menghadiri KTT APEC.
BACA JUGA:Tingkatkan Kerjasama, Presiden Jokowi Adakan Pertemuan Bilateral dengan Presiden Peru di Washington
Dalam pidatonya Presiden Jokowi melakukan hal tersebut agar semua dunia mendengar betapa menderitanya masyarakat yang ada di Gaza.
Manurut Presiden RI penderitaan yang dialami Palestina merupakan Penderitaan yang sangat luar biasa. Sudah lebih dari 15.000 orang yang meninggal dunia dimana 60 persennya adalah wanita dan anak-anak.
Presiden Jokowi merasa tidak habis pikir karena disaat dunia yang sudah sangat modern seperti sekarang masih ada saja perang terjadi, Contohnya di Ukraina dan di Gaza.
Hal ini merupakan situasi geopolitik, dimana menurut Presiden RI saat perang di Ukraina kita dapat tenang karena merasa perangnya di negara yang sangat jauh dari Indonesia, tetapi ternyata perang di Ukraina juga berdampak kepada perekonomian Indonesia.
Dimana akibat perang Ukraina harga gantum dan harga pupuk naik, hal ini dikarenakan bahan pupuk yang di produksi di Indonesia bahan bakunya berasal dari Ukraina dan Rusia.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp, Terbesar di Asia Tenggara
Sumber:



