BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Blak-blakan, Demi Rancang Mobil Listrik Terbaru, CEO Xiaomi Beli 3 Tesla Model Y

Blak-blakan, Demi Rancang Mobil Listrik Terbaru, CEO Xiaomi Beli 3 Tesla Model Y

CEO Xiaomi Lei Jun mengungkapkan kalau perusahaannya membeli tiga unit Tesla Model Y demi untuk merancang mobil listrik terbaru --

RADARPALEMBANG.ID - Demi merancang mobil listrik terbaru YU7 CEO Xiaomi, Lei Jun mengungkapkan kalau perusahaannya membeli tiga unit Tesla Model Y.

Mengutip dari ArenaEV, 3 Tesla Model Y yang dibeli tersebut dibogkar untuk mempelajari secara deatil guna merancang mobil listrik terbarunya, YU7.

"Kami membeli 3 unit Model Y pada awal tahun ini, membongkar bagian-bagiannya satu per satu, dan mempelajari setiap komponennya, satu per satu,” ujar Lei saat presentasi di Beijing National Convention Center, Selasa, 30 September 2025.

Proses ini dilakukan untuk memahami keputusan desain hingga integrasi software untuk sebuah mobil listrik yang dianggap sebagai standar industri. Alih-alih merendahkan pesaing, Lei justru memuji Tesla.

BACA JUGA:Tesla Segera Rilis Model Y Versi Murah, Ada Fitur Apa Saja?

BACA JUGA:Makin Laku, Tesla Ancam Pasar Mobil Listrik Nissan di Jepang

"Saya tidak mengkritik Model Y. Model Y adalah mobil yang sangat, sangat luar biasa. Jika Anda tidak memilih YU7, Anda bisa mempertimbangkan Model Y," tambahnya.

Praktik ini dikenal sebagai benchmarking atau teardown analysis, metode umum di industri otomotif maupun elektronik.

Produsen kerap membongkar produk rival untuk mempelajari material, teknik produksi, hingga strategi efisiensi biaya.

Hasil riset tersebut tampaknya membuahkan hasil besar bagi Xiaomi. SUV listrik YU7 yang diluncurkan Juni lalu, sukses meraih lebih dari 240 ribu pemesanan hanya dalam 24 jam pertama setelah resmi membuka selubung.

BACA JUGA:Gimana Cerita! Tesla Ancur-ancuran Saat Pasar Mobil Listrik Tengah Bagus-bangusnya di Eropa

BACA JUGA:Penjualan Tesla Cybertruck Turun Drastis, Stok Menumpuk Padahal Diskon Besar

Antusiasme tinggi ini justru menimbulkan masalah baru, karena kapasitas produksi belum mampu memenuhi permintaan, sehingga beberapa konsumen harus menunggu lebih dari setahun.

Menariknya, Lei Jun bahkan menyarankan konsumen yang tak sabar menunggu agar melirik pilihan lain.

Sumber: