BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Apa Kabar Subsidi Motor Listrik di 2025? Produsen Tunggu Kepastian Pemerintah

Apa Kabar Subsidi Motor Listrik di 2025? Produsen Tunggu Kepastian Pemerintah

CEO MAKA Motors Raditya Wibowo: Para produsen otomotf masih menanti kepastian mengenai keberlanjutan subsidi motor listrik di tahun 2025 dari Pemerintah--

Khusus untuk subsidi pembelian (motor listrik) ini, mau bentuknya seperti apa pun, harapan kami adalah supaya pemerintah bisa cepat memberi pengumuman dan memberikan kepastian kepada customer.

Supaya customer nggak nahan-nahan pembelian," tambah Raditya.

BACA JUGA:IMOS 2024 hingga 3 November, AHM Pajang Motor Listrik Terbarunya Honda ICON e dan CUV e

BACA JUGA:Soal Menperin Sebut Tak Ada Subsidi Motor Listrik di 2025, AHM: Kami Sedang Menunggu Policy Pemerintah

Kata Kemenprin Soal Subsidi Motor Listrik di 2025

Pada kesempatan beberapa waktu lalu Menteri Perindustrian (Menprin) Agus Gumiwang sempat menyinggung mengenai keberlangsungan subsidi motor listrik di tahun 2025.

"Kalau nanti 2025 ada penyesuaian anggaran yang dialokasikan, Kemenperin (Kementerian Perindustrian) untuk insentif, kita lihat. Semua masih mungkin (insentif motor listrik berlanjut)," jelas Agus.

Agus mengungkap untuk saat ini potensi untuk bisa melanjutkan insentif motor listrik ini tetap ada. Pasalnya, dari pemerintah dalam hal ini Kemenperin, juga terus merumuskan terkait hal tersebut.

"Semuanya sedang dirumuskan. Pemerintah itu punya perhatian khusus terhadap industri otomotif," tegasnya.

BACA JUGA:PLN UID S2JB Dorong Transisi Energi, Gelar Pelatihan Konversi Motor Listrik untuk SMK

BACA JUGA:Honda Berkomitmen Produksi Motor Listrik Hingga 2030

Sementara itu, kuota subsidi motor listrik untuk 2024, memang sudah dikurangi dari awal yang direvisi karena hasil pada 2023 yang kurang menggembirakan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023 kuota subsidi pada 2023 paling banyak 200 ribu unit.

Sedangkan hasil pemberian subsidi hanya terealisasi untuk 11.532 unit atau tak sampai 6 persen. Menurut aturan tersebut, kuota 2024 paling banyak 600 ribu unit.

Namun Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang pada awal tahun 2024 menetapkan kuotanya hanya 50 ribu unit untuk menyikapi pembelian motor listrik yang sepi peminat.

Sumber:

Berita Terkait