BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Tragedi Maut di Garut, Mengais Rezeki dari Serpihan Amunisi Berujung Petaka, 13 Orang Tewas

Tragedi Maut di Garut, Mengais Rezeki dari Serpihan Amunisi Berujung Petaka, 13 Orang Tewas

Pemusnahan amunisi kadaluwarsa menewaskan 13 orang akibat terjadinya ledakan susulan di area milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.--

BACA JUGA:Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Tidak Membawa Barang Terlarang dalam Penerbangan

Salah satu korban jiwa adalah pejabat militer berpangkat tinggi, Kepala Gudang Amunisi Kolonel Cpl Antonius Hermawan.

Selain korban meninggal, beberapa warga lainnya mengalami luka berat dan kini tengah dirawat intensif di rumah sakit setempat.

Peristiwa tragis ini terjadi di area milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), yang selama ini kerap digunakan oleh TNI sebagai lokasi pemusnahan amunisi kedaluwarsa.

Prosedur pemusnahan biasanya dilakukan dengan pengawasan ketat, namun investigasi kini tengah dilakukan untuk menelusuri apakah ada kelalaian dalam prosedur pengamanan dan pelaksanaan peledakan.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Tegur Lucky Hakim, Liburan ke Jepang Tanpa Izin

TNI dan pihak kepolisian telah membentuk tim investigasi gabungan.

Mereka akan mendalami sejumlah aspek, mulai dari prosedur keselamatan, standar operasional dalam proses pemusnahan, hingga potensi pelanggaran SOP yang menyebabkan warga bisa dengan mudah mendekat ke lokasi yang seharusnya steril dari sipil.

"Kami akan menelusuri seluruh rantai kegiatan, mulai dari perencanaan hingga eksekusi. Kejadian ini tidak boleh terulang," tegas Mayjen Kristomei.

Sementara itu, keluarga korban menuntut kejelasan dan keadilan. Banyak di antara mereka tidak tahu bahwa orang terdekat mereka berada di lokasi berbahaya itu.

BACA JUGA:Open House Perdana Prabowo Subianto Sebagai Presiden RI di Istana, Warga Bisa Datang Tanpa Mendaftar

Beberapa saksi mata mengatakan, tidak ada garis pembatas atau larangan yang jelas untuk mencegah warga mendekat usai ledakan pertama.

Tragedi ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak, terutama terkait lemahnya pengawasan terhadap area sensitif seperti lokasi pemusnahan amunisi.

Dalam kondisi ekonomi sulit, warga kerap mengambil risiko besar demi mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, tragedi ini memperlihatkan betapa fatalnya akibat dari praktik yang selama ini dianggap "biasa".

Kini, Garut berkabung dan Indonesia kembali diingatkan akan pentingnya keselamatan, prosedur ketat, dan edukasi publik tentang bahaya yang bisa mengancam nyawa. Meski mengais rezeki dari serpihan logam memang menggiurkan. 

Sumber: