BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Sosok Firos Nurkalam, Hotel Manager AYOLA Sentosa Palembang yang Tidak Ragu Mencoba Hal Baru

Sosok Firos Nurkalam, Hotel Manager AYOLA Sentosa Palembang yang Tidak Ragu Mencoba Hal Baru

Firos Nurkalam, Hotel Manager AYOLA Sentosa Palembang--dokumen/radarpalembang.id

BACA JUGA:Nikmati Anggur Sambil Rekreasi, Sulap Pekarangan Jadi Lahan Produktif

Bahkan, kesempatan ini menjadi turning point untuk mulai memutar haluan kariernya dari dunia tour and travel hingga terjun ke dunia hospitality dengan posisi sebagai Sales Executive di Hotel The Santosa Villas & Resort.

“Bermodalkan relasi dan pengalaman saya ketika menjalin kerja sama dengan klien dan pihak hotel pada September 2014.

Selama lebih dari dua tahun di sana, saya membangun jaringan bisnis, memperluas pasar, serta mengembangkan strategi penjualan yang efektif,” ungkapnya.

Pengalaman tersebut menjadi fondasi penting bagi langkah Firos berikutnya di bisnis perhotelan.

BACA JUGA:Ibis Palembang Sanggar Ajak Lansia Panti Werdha Melukis, Cegah Pikun dan Latih Motorik

Tak lama, Firos melanjutkan kariernya di Hotel Aston Sunset Beach, Gili Trawangan, dengan menduduki posisi Asisten Sales Manager dari tahun 2017 hingga 2018.

Ia berhasil membuktikan kemampuannya dengan memperkuat citra hotel dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra bisnis. 

Kesuksesan itu membawanya ke Hotel Aston Banyuwangi di tahun yang sama, di mana ia dipercaya sebagai Sales Manager. 

Firos Nurkalam memasuki babak baru dalam perjalanan karier ketika bergabung dengan Hotel Aston Jember pada tahun 2019 sebagai Asisten Director of Sales. 

BACA JUGA:Nikmati Anggur Sambil Rekreasi, Sulap Pekarangan Jadi Lahan Produktif

Namun, seiring berjalannya waktu, rutinitas dan tekanan pekerjaan membuatnya mulai merasa jenuh. Pada titik itu, beliau memasuki fase di man kejenuhan menjadi faktor yang tidak bisa ia hindari. 

Langkah besar pun ia ambil dengan meninggalkan kenyamanan kariernya dan kembali ke Pulau Lombok. Dengan semangat yang tinggi, ia menjual motor pribadinya untuk dijadikan modal mendirikan sebuah travel agent. 

Dari modal sederhana tersebut, ia mengelola segala kebutuhan operasional, mulai dari pembuatan brosur, pengembangan website, promosi dan iklan, hingga menciptakan konten fotografi destinasi wisata Lombok yang ia kelola sendiri.

Perjuangan itu membuahkan hasil positif. Pasar pariwisata Lombok yang sedang tumbuh kala itu memberikan respon yang baik, dan permintaan konsumen meningkat pesat. 

Sumber:

Berita Terkait