Mengenal Tradisi Malam 1 Suro dan Maknanya Bagi Masyarakat Jawa, Jatuh Pada 25 Juni 2025
pengertian malam 1 suro serta maknanya bagi masyarakat Jawa yang jatuh pada 25 Juni 2025--
Bahkan banyak larangan terkait dengan malam terseut kecuali untuk beribadah.
Penanggalan Jawa sendriri merupakan gabungan penanggalan bulan Islam, penanggalan matahari, dan penanggalan Hindu.
BACA JUGA:Bukan Hanya Tradisi Imlek, Ini Manfaat Jeruk Bagi Kesehatan Tubuh
Berdasarkan pertimbangan pragmatis, politis, dan sosial, penanggalan Jawa memiliki dua sistem perhitungan, mingguan (7 hari) dan pasar (5 hari).
Kalender Jawa memiliki siklus Windu (sewindu:8 tahun), akibat dari siklus tersebut adalah pada urutan tahun ke-8 Jawa (Jimawal) 1 masa berkabung adalah satu hari lebih lambat dari 1 Muharram dalam penanggalan Islam.
Pada malam 1 Suro biasanya akan gigelar ritual adat dan disertai Karnaval. Beberapa daerah di Jawa menjadi tempat perayaan malam Suro musalnya di Solo.
Di Solo, pada perayaan malam pertama berkabung ada hewan khas bule yang disebut kebo (kerbau). Kebo Bule menjadi salah satu daya tarik warga untuk menyaksikan perayaan malam pertama Suro.
Kebo Bule Kyai Slamet. Bukan sembarang kerbau, karena hewan ini merupakan peninggalan penting keraton. Saat merayakan malam satu suro, fokusnya adalah kedamaian dan keamanan batin.
BACA JUGA:Mengintip 6 Tradisi Unik dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2024, Apa Saja? Simak di Sini
BACA JUGA:3 Makna dan Simbolisme yang Terkait dengan Tradisi Angpao, Sebentar Lagi jadi Rebutan
Pada malam satu suro juga merupakan kebiasaan untuk membacakan doa semua yang hadir untuk merayakannya. Tujuannya adalah untuk menerima berkah dan menangkal kemalangan.
Merayakan malam satu suro, biasanya Anda selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan beramal selama sebulan penuh pada bulan tersebut.
Sejarah Malam Satu Suro

Penetapan malam 1 Suro pertama kali dilakukan pada masa Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo tahun 1940.--
Adapun yang melatar belakangi perayaan malam 1 Suro adalah perayaan 1 Muharram yang pertama kali ditetapkan dalam penanggalan Islam yang ditetapkan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Sumber:


