Wajib Tau Sebelum Terlambat, 7 Gangguan Kesehatan Akibat Sering Mengkonsumsi Daging Ayam
Berikut 7 gangguan kesehatan yang disebabkan ketika seseorang terlalu sering mengkonsumsi daging ayam--
Infeksi yang ditimbulkan oleh Salmonella sendiri adalah seperti diare, mual, muntah, demam, sakit perut, dan sakit kepala.
Bakteri ini sendiri dapat menyebar melalui kontak langsung dengan unggas atau produk-produk yang terkontaminasi, serta melalui konsumsi daging ayam yang tidak dimasak dengan baik.
Kemudian bakteri Campylobacter yang umum terdapat pada unggas, termasuk ayam yang biasanya terkontaminasi pada ayam ketika proses pemotongan dan pengolahan ayam.
Jika seseorang terkena Infeksi Campylobacter akan menyebabkan diare, demam, mual, dan sakit perut. Dan dapat berkembang menjadi penyakit serius seperti sindrom Guillain-Barre.
Campylobacter dapat tersebar melalui konsumsi daging ayam yang tidak dimasak dengan baik atau melalui kontak dengan air yang terkontaminasi dan unggas yang terinfeksi.
Maka dari itu masaklah ayam dengan baik dan pastikan bahwa suhu dalam daging telah mencapai tingkat keamanan yang dianjurkan yaitu minimal 165°F atau sekitar 74°C dapat membunuh bakteri penyebab penyakit.
Hindari juga kontaminasi silang dengan cara membersihkan peralatan dapur, permukaan, dan tangan setelah berinteraksi dengan daging ayam mentah.
Kemudian hindari juga mengonsumsi produk ayam mentah atau setengah matang, seperti tartar ayam atau ayam yang masih merah di tengahnya.
6. Kenaikan Berat Badan
Apabila ayam dimasak dengan cara yang berlebihan berminyak atau digoreng, maka konsumsi kalori dan lemak akan meningkat, hal ini akan menyebabkan peningkatan berat badan jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.
Bagian kulit ayam juga mengandung lemak jenuh apabila kulit ayam ini digoreng dan dikonsumsi maka akan dapat menambah asupan kalori dan lemak.
Peningkatan asupan kalori tanpa disertai peningkatan aktivitas fisik yang memadai dapat menyebabkan ketidakseimbangan energi.
Jika tubuh menerima lebih banyak kalori dari yang diperlukan untuk pemeliharaan berat badan, maka sisa kalori tersebut dapat disimpan sebagai lemak, yang menyebabkan peningkatan berat badan.
Sumber:


