BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

Dirut BRI Hery Gunardi pada Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2025 di Kantor Pusat BRI Jakarta, yang juga dihadiri Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto, Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu, Direktur Micro BRI Akhmad Purwaka-dok bri-

BACA JUGA:BRI Kembali Gelar Pelatihan Ekspor, Tingkatkan Daya Saing UMKM Tembus Pasar Global

Di samping itu, untuk menghadapi dinamika bisnis dan menjaga keberlanjutan pertumbuhan, BRI menjalankan inisiatif strategis yang diprioritaskan pada aspek penguatan retail funding dan peningkatan kualitas aset.

Transformasi yang dilakukan BRI di sisi funding structure terus menunjukkan kinerja impresif, yang tercermin dari pertumbuhan positif dalam transaksi di berbagai kanal, baik untuk segmen ritel, merchant, maupun korporasi.

Jumlah pengguna super app BRImo meningkat 21,2% secara tahunan (YoY) menjadi 42,7 juta user, sementara volume transaksinya naik 25,5% YoY menjadi Rp3.231,7 triliun.

Qlola by BRI, platform digital bagi nasabah wholesale dan korporasi, turut mencatatkan peningkatan volume transaksi sebesar 33,9% YoY menjadi Rp5.970 triliun.

BACA JUGA:Kreatif Berinovasi, Agen BRILink di Kota Bengkulu Permudah Layanan Transaksi Keuangan

"Di sisi lain, volume transaksi bisnis merchant BRI meningkat 27,2% YoY menjadi Rp105,5 triliun. Sedangkan volume transaksi QRIS tumbuh signifikan sebesar 142,9% YoY menjadi Rp37,2 triliun, dengan jumlah transaksi meningkat 162,5% menjadi 313,7 miliar kali,” jelas Hery.

Dengan berbagai inisiatif transformasi yang telah berjalan, kinerja keuangan BRI pada paruh pertama tahun 2025 menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan, dengan penekanan pada strategi penghimpunan dana murah (CASA) yang berhasil mendorong efisiensi biaya dana dan menopang fundamental bisnis perseroan.

Total aset BRI tumbuh 6,5% YoY, menjadi Rp2.106,4 triliun. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,0% YoY menjadi Rp1.416,6 triliun. Dari total kredit yang disalurkan tersebut, segmen UMKM mengambil porsi 80,32%.

Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga menunjukkan peningkatan yang solid, didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) yang terus menguat. Total dana pihak ketiga secara konsolidasi tercatat tumbuh 6,7% yoy menjadi Rp1.482,1 triliun.

BACA JUGA:Ikuti Pameran Internasional di Singapura, UMKM Binaan BRI Ini Buktikan Kekuatan Produk Lokal di Kancah Global

“Secara kualitas, komposisi dana mengalami perbaikan signifikan dengan porsi CASA meningkat menjadi 65,5% dari total DPK. Pertumbuhan CASA mencapai 10,6% YoY, didorong oleh kenaikan dana giro yang tumbuh 16,1% dan tabungan tumbuh 6,8% YoY”, jelas Hery.

Di samping itu, Pendapatan selain bunga (Fee & Other Operating Income) tumbuh 10,6% YoY, mencapai Rp26,7 triliun. PPOP (Pre-Provision Operating Profit) tercatat meningkat 2,2% YoY, menjadi Rp58,3 triliun, mencerminkan solidnya pendapatan operasional BRI.

“Perbaikan fundamental kinerja BRI tersebut berdampak positif terhadap capaian laba perseroan. BRI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp26,5 triliun hingga akhir Juni 2025”, jelasnya.

Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu mengungkapkan bahwa kedisiplinan dalam pengelolaan likuiditas terus menjadi fondasi utama bagi BRI dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memastikan struktur pendanaan yang optimal.

Sumber:

Berita Terkait