BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

BI Rate Turun 25 Basis Poin Jadi 5,25 Persen, Perry Warjiyo: Penurunan Suku Bunga Acuan Bakal Berlanjut

BI Rate Turun 25 Basis Poin Jadi 5,25 Persen, Perry Warjiyo: Penurunan Suku Bunga Acuan Bakal Berlanjut

Gubernur BI Perry Warjiyo soal penurunan suku bunga acuan atau BI Rate sebanyak 25 basis poin menjadi 5,25 persen. --

"Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga,"jelas Perry Warjiyo.

Suku bunga acuan (BI rate) yang turun 25 basis poin menjadi 5,25% pada Juli 2025 akan kembali diturunkan BI guna mendorong penyaluran kredit guna menopang pemulihan ekonomi nasional.

BACA JUGA:Bank Indonesia Sumsel Gelar QRIS Sriwijaya Badminton Cup 2025, 40 Pemain Profesional di Palembang Terlibat

BACA JUGA:Fasilitas Remitansi, Bank Indonesia Himbau Perempuan Pekerja Migran Indonesia Waspada Risiko Penipuan Digital

"Mengenai waktu dan besaran penurunan selanjutnya, akan disesuaikan dengan dinamika ekonomi global dan domestik," ujar Perry Warjiyo.

Diketahui, bulan Juni lalu, BI menahan suku bunga acuan di level 5,5%.

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 17 dan 18 Juni 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,50%," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/6) lalu.

Hal ini sejalan dengan terjaganya perkiraan inflasi hingga stabilnya nilai tukar.

BACA JUGA:Bank Indonesia Siap Dukung 40 Proyek Strategis Presiden Prabowo, Ini Daftar Lengkapnya

BACA JUGA:Bank Indonesia Melayani Penukaran Uang Baru untuk Masyarakat Tepian Sungai Musi

"Demikian juga suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,75% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,25%," kata Perry di Juni lalu.

Sama halnya dengan bulan Juli 2025, keputusan suku bunga acuan atau BI rate oleh Bank Indonesia di Juni lalu juga berdasarkan beberapa hal.

"Keputusan ini sejalan dengan tetap terjaganya perkiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%, kestabilan nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian pasar global yang masih tinggi, serta perlunya untuk tetap turut mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Perry.

Sumber:

Berita Terkait