Bank Sumsel Babel Turunkan Suku Bunga Pinjaman ASN Mulai dari Setara 5,1 Persen Flat Apresiasi untuk ASN
Staf Bank Sumsel Babel melayani nasabah dengan ramah.-Bank Sumsel Babel -
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Bank Sumsel Babel resmi menurunkan suku bunga pinjaman bagi ASN di wilayah Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung menjadi mulai dari setara 5,1 persen flat.
Langkah Bank Sumsel Babel ini dalam upaya memberikan kemudahan akses keuangan dan meningkatkan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN).
Kebijakan menurunkan suku bunga pinjaman merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Bank Sumsel Babel dalam menghadirkan solusi keuangan yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan bagi para abdi negara.
Penyesuaian suku bunga kredit ini telah melalui proses kajian yang mendalam dan koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan serta Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BACA JUGA:Ini 3 Jenis Fasilitas Kredit Paling Diminati Debitur di Bank Sumsel Babel Cabang Muaradua
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Ajak Kebersamaan di Bulan Ramadan, Gelar Pembacaan Yasin dan Santunan Anak Yatim
Kebijakan ini lahir dari sinergi yang kuat antara Bank Sumsel Babel dan pemerintah daerah dalam menyusun strategi yang pro-rakyat.
Kebijakan ini juga terbuka bagi seluruh ASN, baik berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Fasilitas ini berlaku bagi ASN yang merupakan debitur baru maupun debitur eksisting yang ingin melakukan top up pinjaman, dengan tetap memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku di Bank Sumsel Babel.
"Penyesuaian suku bunga ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada para ASN yang telah menjadi mitra penting Bank Sumsel Babel,"kata Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, Selasa 3 Juni 2025.
"Kami ingin memberikan manfaat maksimal dengan bunga yang ringan dan terjangkau," ujar Achmad Syamsudin.
Achmad Syamsudin menambahkan penurunan suku bunga ini sejalan dengan strategi jangka menengah bank dalam memperluas inklusi kredit konsumtif sekaligus menjaga kualitas portofolio pinjaman yang sehat.
Sumber:


