BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Domestic Highlights Hari Ini, Neraca Perdagangan Surplus 60 Bulan Berturut-turut dan Investasi China di IKN

Domestic Highlights Hari Ini, Neraca Perdagangan Surplus 60 Bulan Berturut-turut dan Investasi China di IKN

Proges terkini Ibu Kota Nusantara atau IKN di 2025.--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Perkembangan dari pasar saham domestik menunjukkan IHSG pada Senin (2/6) ditutup melemah 1,54% (dtd) ke posisi 7.065,07 dari penutupan sebelumnya pada level 7.175,82. 

"Nilai transaksi pada hari kemarin sebesar Rp22,22 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp13 triliun," tulis Bursa Efek Indonesia atau BEI dalam laporannya yang diterima radarpalembang.id, Selasa 3 Juni 2025.

Sementara itu, tulis BEI, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp2,80 triliun. 

"Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp47,99 triliun sejak awal tahun," tulis BEI.

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Diskon Tiket Angkutan hingga Juli dan Anggaran Kesehatan 2026 Rp 228 Triliun

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Daftar 6 Paket Stimulus Ekonomi Jaga Daya Beli hingga Insentif PPN Tiket Pesawat

Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terapresiasi ke level Rp16.248/USD dari sebelumnya Rp16.290/USD.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia atau BEI juga merilis beberapa perkembangan dari dalam negeri lainnya.

Pertama, BPS merilis Deflasi IHK sebesar 0,37% (mtm) pada Mei 2025, dari 108,47 menjadi 108,07, terutama didorong oleh deflasi 1,40% pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. 

Meski demikian, inflasi tahunan tercatat 1,60% dan inflasi sejak awal tahun mencapai 1,19%.

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Rata-rata Transaksi Harian Pekan Lalu Turun Jadi Rp 14 Triliun

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Proyeksi Ekonomi Semeter II dan Beli SBN Rp 96,41 Triliun Redam Pelemahan Rupiah

Kedua, PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2025 naik menjadi 47,4 dari 46,7 di April, namun masih berada di zona kontraksi. 

Penurunan permintaan baru tercatat tajam dan menjadi yang terburuk sejak Agustus 2021.

Sumber:

Berita Terkait