BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Segini Harta Adian Napitupulu, Lantang Minta Hapus Biaya Tambahan di Aplikasi Ojol

Segini Harta Adian Napitupulu, Lantang Minta Hapus Biaya Tambahan di Aplikasi Ojol

Adian Napitupulu, Lantang Minta Hapus Biaya Tambahan di Aplikasi Ojol--

Usulan tersebut disampaikan Adian dalam rapat Komisi V DPR bersama driver angkutan online di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Mei 2025.

"Kan misalnya mereka dapat order Rp 30 ribu, lalu dipotong 30 persen, 40 persen, 50 persen untuk aplikator, dari nilai order itu ada nggak potongan lain? Ada.

Tapi bukan dari mereka, tapi dari konsumen, itu namanya biaya layanan dan biaya aplikasi," kata Adian.

BACA JUGA:Usai Anjlok Berturut-turut, Harga Emas Antam Hari Ini Minggu 18 Mei 2025 Kembali Stagnan, Cek Harganya

BACA JUGA:BRI Dukung Purwokerto Half Marathon 2025: Dorong Sport Tourism dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Adian mengatakan biaya layanan dan biaya aplikasi bisa mencapai lebih dari Rp 10 ribu. Adian mengatakan tak ada dasar hukum mengenai biaya layanan dan biaya aplikasi tersebut.

"Ini dari konsumen, dari pemesan, dari pemesan diambil sekian, dari driver diambil sekian. Jadi kalau kemudian begini, kalau kemudian misalnya dari dia (aplikator) dapat Rp 10 ribu per orderan, lalu dari konsumen dia dapat Rp 10 ribu, kita kalikan dengan jumlah driver mereka dan jumlah merchant mereka 4,2. Berarti mereka dapatkan paling tidak Rp 92 miliar per hari," jelasnya.

Adian mengaku tak memahami pemotongan biaya tersebut. Menurutnya, persoalan transportasi online bukan hanya mengenai potongan biaya lebih dari 10 persen, tetapi juga berkaitan biaya layanan dan biaya aplikasi.

"Ini bukan hanya persoalan potongan 10 persen, tapi juga ada biaya aplikasi. Logikanya, bagaimana ketika mereka driver dipesankan aplikasi sudah dibayar, artinya aplikasi ini dibayar oleh dua konsumen maupun driver," jelasnya.

BACA JUGA:Genap 60 Tahun, PGN Terus Sediakan Gas Bumi Menuju Masa Depan Energi Bersih Indonesia

BACA JUGA:Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam - Grow and Green di Pulau Kapoposang

"Bagaimana sih sebenarnya transportasi online ini 2, 3, 4, 5 tahun ke depan agar ketika mendorong regulasi kita bisa punya prediksi 'Oh, kira-kira begini'," sambungnya.

Adian lalu mencontohkan negara India, yang tidak ada lagi potongan komisi. Namun saat ini di India telah menerapkan sistem driver berlangganan aplikasi.

"Nah, potongan langganan ini berlaku tetap, itu yang nanti masa depan driver online hubungannya dengan aplikasi sangat logis," ujarnya.

"Ini semua ada nih, biaya layanan dan biaya aplikasi, ini langsung ke aplikator Rp 12 ribu, Rp 10 ribu, dan lebih menyakitkan biaya ini tak punya dasar hukum sama sekali," lanjut dia.

Sumber: