BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Bank Mandiri Catat Kredit Konsolidasi Rp1.672 Triliun hingga Maret 2025, Didorong Segmen Wholesale dan Retail

Bank Mandiri Catat Kredit Konsolidasi Rp1.672 Triliun hingga Maret 2025, Didorong Segmen Wholesale dan Retail

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.-Bank Mandiri-

"Kinerja yang baik tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas,"jelas dia.

Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01 persen pada Maret 2025. 

BACA JUGA:Sambut Libur Nataru, Bank Mandiri Siapkan Kebutuhan Uang Tunai Rp 26 Triliun hingga 2 Januari 2024

BACA JUGA:Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di Akhir 2024, Didukung Pilkada dan Nataru

Hal ini juga berdampak pada  perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71 persen per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99 persen. 

"Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor," tegas Darmawan.

Selanjutnya, penguatan manajemen risiko juga merupakan bagian penting dari strategi ekspansi, tercatat NPL coverage ratio Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299 persen, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit. 

"Penguatan manajemen risiko menjadi fondasi utama kami untuk memastikan pertumbuhan Bank Mandiri tetap berkelanjutan dalam jangka panjang,"ungkap dia. 

BACA JUGA:Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp 42 Triliun hingga Kuartal III 2024, Ditopang Kinerja DPK dan Kredit

BACA JUGA:Bank Mandiri Realisasi Kredit Konsolidasi Rp 1.590 Triliun hingga Kuartal III 2024, Terbesar Segmen Korporasi

Bank Mandiri terus memperkuat komitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat di sepanjang awal 2025. 

"Kami optimis, dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Darmawan.

Sumber:

Berita Terkait