Tak Hanya Hapus Angka Kemiskinan, Kemajuan Ekonomi Dalam 100 Tahun Terakhir Berpotensi Hapus Peradaban Manusia
100 tahun kemajuan ekonomi tidak hanya berakibat positif menghapus angka kemiskinan, tetapi juga berakibat fatal bahkan dapat mengancam peradaban manusia--
Itulah kenapa pada awal abad ke-20 orang-orang terkaya di dunia dan perusahaan-perusahaan terbesar di dunia berasal dari industri yang bergerak di sektor tambang sebagai sumber bahan bakar energi yang memotori semua industri lainnya.
Namun tanpa disadari hampir semua sumber energi yang membuat peradaban manusia menjadi maju bergantung pada sumber daya yang ketersediaannya terbatas dan juga menghasilkan emisi zat polutan yang berbahaya untuk lingkungan yaitu karbondioksida atau CO2.
Dimana hampir semua energi listrik atau bahan bakar kendaraan dihasilkan dari pembakaran material fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam yang jumlahnya terbatas dan merusak lingkungan.
BACA JUGA:Sungguh Licik, Ini Cara Konglomerat Menghindari Pajak Negara, Membayar Lebih Rendah Dari Pendapatan
Pada setiap kemudahan teknologi yang di nikmati pada saat sekarang mulai dari lampu, kendaraan, distribusi produk ekspor impor, dan lain sebagainya terdapat harga mahal tidak terlihat yang harus dibayar yaitu kerusakan lingkungan.
Dimana kerusakan ini pada akhirnya akan menjadi bencana untuk manusia di masa depan, tidak hanya bencana lingkungan saja tetapi juga berujung pada bencana finansial dan krisis ekonomi yang sangat mengerikan.
Kandungan zat polutan seperti CO2 di atmosfer selama ratusan ribu tahun relatif stabil berada pada level 180-300 PPM, tetapi dalam satu abad terakhir kadarnya melonjak naik hingga sampai 403 PPM.
Hanya dalam dalam satu abad tingkat kandungan polusi udara melonjak seiring dengan perkembangan ekonomi, industri dan perdagangan di seluruh dunia.
Pada awalnya kerusakan lingkungan yang didasari oleh kemajuan ekonomi seperti penebangan hutan secara illegal dan pencemaran limbah membuat polusi karbon tersebut tidak secara langsung berpengaruh pada kehidupan.
Tetapi jika pola tersebut terus dibiarkan maka cepat atau lambat kerusakan lingkungan akan berdampak langsung pada hal-hal esensial dalam kehidupan manusia.
Seperti kekeringan, krisis air bersih yang akan menyebabkan krisis ketahanan pangan dan ketersediaan bahan makanan pokok yang dibutuhkan manusia.
Begitu juga dengan Lapisan es yang terus mencair dan meningkatnya tingkat keasaman laut yang mengakibatkan gangguan ekologi kelautan.
Dan pada akhirnya akan mengancam pemukiman jutaan penduduk kota-kota besar di dunia yang terancam tenggelam karena meningkatnya ketinggian permukaan air laut.
Dalam satu abad terakhir pertumbuhan ekonomi dunia tumbuh sangat cepat dan menyelesaikan banyak permasalahan di dunia.
Sumber:



