RADARPALEMBANG.ID - Benchmarking di dunia ototmoif adalah membandingkan detail komponen kendaraan, guna mencapai tingkat keunggulan yang lebih tinggi.
Seperti halnya Xiaomi yang melakukan Benchmarking dengan membeli 3 unit Tesla Model Y demi merancang mobil listrik terbaru YU7.
Dan Benchmarking tersebut punya dampak besar bagi Xiaomi. SUV listrik YU7 yang diluncurkan Juni lalu, sukses meraih lebih dari 240 ribu pemesanan hanya dalam 24 jam pertama setelah resmi membuka selubung.
Biasanya proses Benchmarking melibatkan analisis mendalam terhadap produk pesaing, sehingga produsen dapat memperoleh wawasan untuk meningkatkan desain, rekayasa, dan proses manufaktur mereka demi daya saing.
BACA JUGA:Blak-blakan, Demi Rancang Mobil Listrik Terbaru, CEO Xiaomi Beli 3 Tesla Model Y
BACA JUGA:Makin Laku, Tesla Ancam Pasar Mobil Listrik Nissan di Jepang
Produsen mobil akan membongkar kendaraan pesaing untuk memahami teknologi baru, material yang digunakan, dan efisiensi manufaktur mereka.
Informasi ini kemudian digunakan untuk merancang kendaraan baru yang lebih unggul, lebih hemat biaya, atau memiliki fitur yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing.
Ada beberapa tujuan sebuah perusahaan otomotif melakukan Benchmarking yakni:
- Mengukur kinerja dan kualitas: Memahami bagaimana produk mereka dibandingkan dengan pesaing dalam hal performa, durabilitas, dan fitur lainnya.
- Mengidentifikasi area perbaikan: Menemukan kekurangan atau area yang perlu ditingkatkan dalam produk dan proses yang ada.
- Meningkatkan inovasi: Mempelajari praktik terbaik dari pesaing atau pemimpin industri untuk mengembangkan produk dan fitur baru yang lebih baik.
- Memastikan daya saing: Menjaga agar produk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berkembang.
- Memahami pasar: Mendapatkan informasi terbaru tentang standar dan tren pasar.
BACA JUGA:Gimana Cerita! Tesla Ancur-ancuran Saat Pasar Mobil Listrik Tengah Bagus-bangusnya di Eropa
Meski terdengar mudah, namun Benchmarking tidaklah segampang apa yang dibayangkan, ada proses-proses yang harus dilalui seperti:
- Identifikasi area yang akan diukur: Memilih aspek-aspek tertentu dari kendaraan atau proses untuk dianalisis, seperti efisiensi bahan bakar, kekuatan bodi, atau biaya produksi.
- Mengumpulkan data: Membongkar kendaraan (teardown), menganalisis dimensi, material, dan performa.
- Menganalisis perbandingan: Melakukan studi terperinci untuk membandingkan data yang diperoleh dengan standar industri atau kinerja pesaing.
- Mengimplementasikan perubahan: Menggunakan wawasan dari analisis untuk mengembangkan atau memperbaiki desain, rekayasa, dan proses manufaktur.
- Pemantauan berkelanjutan: Mengulangi proses ini secara terus-menerus untuk memastikan peningkatan yang berkelanjutan dan menjaga standar yang tinggi.