BACA JUGA:Pembukaan Program Magang Siswa dan Mahasiswa di UBD, Ini Pesan Bijak Prof Edi Surya Negara MKom
Survei ini bukan hanya bertujuan untuk menggali informasi, tetapi juga merancang pendekatan teknologi yang terukur dan empatik.
Buku Digital CERDAS dirancang agar bisa diakses dari berbagai perangkat digital, dengan tampilan interaktif yang mampu menarik minat belajar anak-anak ASD.
Tak hanya fungsional, buku ini dirancang untuk menyentuh hati, dengan visual dan alur pembelajaran yang sederhana, terstruktur, dan fleksibel.
Baby Aryani, S.Pd, Kepala SLB SMART AURICA School Palembang, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat mendukung pengembangan Buku Digital CERDAS.
BACA JUGA:LLDIKTI Wilayah II Gelar Anugerah Pilmapres 2025 untuk Jenjang Sarjana dan Diploma
Kami percaya ini akan sangat membantu anak-anak kami memahami literasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Semoga ini menjadi langkah besar untuk pendidikan inklusif yang lebih baik,”ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Sosial Humaniora, Nuzsep Almigo, M.Si., Ph.D., menegaskan pentingnya kegiatan ini.
“Survei ini adalah bentuk kepedulian akademik yang nyata. Literasi adalah hak setiap anak, dan teknologi bisa menjadi jembatan yang membantu mereka sampai ke sana,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dr. Tata Sutabri, S.Kom., M.MSi, MKM, Dekan Fakultas Sains Teknologi, menyatakan bahwa teknologi memiliki peran penting dalam inklusivitas.
“Kami ingin menciptakan solusi digital yang tidak hanya canggih, tetapi juga penuh kasih dan personal,” jelasnya.
BACA JUGA:Mahasiswa UBD Ikuti Patroli Kampus Sosialisasi Cegah TPPO dan Penyelundupan Manusia
Lebih lanjut, Assoc. Prof. Leon A. Abdillah, sebagai Koordinator Pusat Penelitian, menekankan pentingnya pemanfaatan TIK dalam pendidikan inklusif.
“Kami fokus pada bagaimana teknologi dapat hadir sebagai alat yang inklusif, sensitif, dan efektif bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ir. Artanti Puspita Sari, Ph.D., sebagai ketua tim peneliti, menegaskan pengembangan Buku Digital CERDAS bukan hanya proyek akademik, melainkan bentuk tanggung jawab sosial. “
“Kami ingin setiap anak merasa dilihat dan dihargai. Buku ini adalah bentuk kepedulian akademik yang aplikatif dan inklusif,” katanya.