"Harapan dari para petani di Desa Jokoh menjadi catatan penting bagi kami untuk memperkuat program pembinaan dan pemberdayaan agar kualitas hidup dan produksi kopi di Pagar Alam terus meningkat,"kata dia.
Senada dengan itu, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan, Arifin Susanto, menyampaikan kami percaya bahwa mendengar langsung suara petani adalah kunci dalam menyusun kebijakan yang relevan.
Dengan kunjungan bertema Eksplorasi Kopi Sumsel ini, sambung dia, kami ingin memastikan seluruh rantai nilai kopi, dari petik hingga ekspor didukung oleh pembiayaan yang inklusif, perlindungan usaha, dan sinergi kelembagaan.
"Ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam menjadikan kopi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal,"ujarnya
Kegiatan eksplorasi potensi kopi di Sumsel menunjukkan komitmen kuat OJK dan seluruh pemangku kepentingan dalam mendengar dan menjawab kebutuhan riil petani.
BACA JUGA:Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, Gubernur Herman Deru Apresiasi Gebyar Laksan OJK di Sumsel
Melalui pendekatan inklusif dan kolaboratif, eksplorasi ini diharapkan menjadi pondasi bagi terbentuknya kebijakan dan dukungan program yang menyeluruh—dari aspek finansial, teknis, hingga akses pasar Sumsel, khususnya dari wilayah barat seperti Lahat dan Pagar Alam untuk mendorong transformasi sektor pertanian menjadi lebih produktif dan sejahtera.