Domestic Highlights, AS Sorot QRIS dan GPN, BI dan bank sentral China MoU Mata Uang Lokal Transaksi Bilateral

Selasa 27-05-2025,09:52 WIB
Reporter : David Karnain
Editor : David Karnain

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Perkembangan dari pasar saham domestik menunjukkan IHSG pada Senin (26/5) ditutup melemah 0,36 persen (dtd) ke posisi 7.188,35 dari penutupan sebelumnya pada level 7.214,16. 

"Nilai transaksi pada hari kemarin sebesar Rp13,98 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp12,78 triliun," tulis Bursa Efek Indonesia atau BEI dalam laporannya yang diterima radarpalembang.id, Selasa 27 Mei 2025.

Sementara itu, tulis BEI, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp319,89 miliar. 

"Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp46,34 triliun sejak awal tahun," tulis BEI.

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Rata-rata Transaksi Harian Pekan Lalu Turun Jadi Rp 14 Triliun

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Proyeksi Ekonomi Semeter II dan Beli SBN Rp 96,41 Triliun Redam Pelemahan Rupiah

Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terdepresiasi ke level Rp16.240/USD dari sebelumnya Rp16.222/USD.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia atau BEI juga merilis beberapa perkembangan dari dalam negeri lainnya.

Pertama, BI dan bank sentral China menandatangani MoU untuk memperkuat penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral. 

Kesepakatan ini dilakukan di tengah sorotan AS terhadap sistem pembayaran Indonesia, seperti QRIS dan GPN, yang dinilai membatasi akses penyedia asing.

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, BI Turunkan Suku Bunga dan Proyeksi Terbaru Pertumbuhan Ekonomi 2025

BACA JUGA:Domestic Highlights Hari Ini, Efisiensi Anggaran Berlanjut, Kemenkeu Buat Proyeksi Ekonomi dan Pendapatan 2026

Kedua, Kemenkeu berencana mengalokasikan anggaran kesehatan tahun 2026 sebesar Rp181–Rp228 triliun. 

Alokasi tersebut akan difokuskan pada layanan gratis, penurunan stunting, penguatan fasilitas, dan bantuan gizi, dengan target di atas 5% belanja negara.

Ketiga, BI terus menjaga likuiditas perbankan melalui penyaluran Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM). 

Kategori :