Lidayanto mengungkap fakta mencengangkan ada atlet peraih medali di PON yang justru didegradasi dan di-blacklist tanpa alasan jelas.
BACA JUGA:Dulang Medali Emas, Asuhan Heri Amalindo Bawa Sumsel Juara Umum Cabor Dayung Popnas 2023
BACA JUGA:Night at Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Jadi Wisata Malam Ikonik Baru di Palembang
"Apa artinya kerja keras mereka selama ini? Mengharumkan nama daerah tapi tak dihargai. Bahkan pelatih pun kecewa karena atlet binaan mereka yang layak ke pelatnas justru digantikan atlet lain tanpa transparansi," ujar Lidayanto dengan nada prihatin.
Dalam rapat ini, selain membentuk struktur panitia pengarah dan pelaksana Musorprovlub, juga dibahas teknis pelaksanaan termasuk penentuan tanggal dan lokasi kegiatan.
Forsi Cabor Sumsel berkomitmen untuk mengawal proses ini secara demokratis dan transparan.
Menariknya, telah mengerucut dua nama kuat sebagai calon pengganti Gunnar, yaknu Hj. Sunnah dan Muhammad Asrul Indrawan.
BACA JUGA:Palembang Segera Punya Gedung Ikonik, Darmawan Junaidi Resmikan Pembangunan Mandiri Financial Center
"Keduanya akan kita bahas lebih lanjut, digodok bersama, dan dari proses itu akan muncul satu nama yang akan kita usung secara resmi" jelas Lidayanto.
Terkait Rapat Umum Anggota Forsi Cabor Sumsel menuju Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub), KONI Sumsel berkomentar singkat saja.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas dan Media KONI Sumsel, Daeng Supriyanto, Sabtu 10 Mei 2025 saat dikonfirmasi.
"No comment. Saat ini kami fokus persiapan Porprov XV dan Peparprov V Sumsel yang akan digelar Oktober-November 2025," ujar dia.