PALI, RADARPALEMBANG.ID - Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Asgianto meminta agar seluruh instansi terkait untuk melakukan investigasi atas kasus siswa yang mengalami keracunan massal usai menyantap makan bergizi gratis (MBG).
Selain itu Bupati Asgianto juga bakal menjatuhkan sanksi jika nanti terbukti ada pihak di lapangan yang melakukan kesalahan maupun kelalaian.
Investigasi tersebut dilakukan guna mengetahui secara jelas penyebab dugaan kasus keracunan terhadap ratusan siswa usai menyantap MBG pada Senin lalu.
Asgianto juga menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti lalai akan diberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
BACA JUGA:Penyedia Stop Program MBG di PALI, Wabub: Harus Ada Evaluasi Distribuasi
BACA JUGA:121 Siswa di PALI Keracunan, Firdaus Hasbullah Desak Program MBG Dievaluasi
"Kita tidak ingin mencari kambing hitam. Namun, tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Jika terbukti ada kesalahan dalam pengelolaan, maka akan ada konsekuensinya," tegasnya, Selasa, 6 Mei 2025.
Dia menyebut dalam kejadian tersebut, ada 173 siswa yang mengalami keracunan massal dari jenjang PAUD hingga SMA.
Namun, tersisa sembilan orang lagi yang dirawat di RSUD Talang Ubi H Anwar Mahakil untuk keperluan observasi lebih lanjut.
"Insiden ini merupakan musibah yang tidak diinginkan oleh siapa pun," ungkapnya.
Asgianto menyebut, program MBG merupakan inisiatif strategis nasional yang bertujuan untuk menjamin asupan gizi seimbang bagi anak-anak sekolah, sehingga kejadian seperti ini tentu menjadi perhatian serius pemerintah.
"Ini adalah kejadian yang sangat kami sesalkan," katanya.
Namun, kata Asgianto, dari setiap peristiwa selalu ada pelajaran yang bisa diambil. Asgianto pun berharap pengawasan di lapangan harus diperketat, baik dari pihak penyelenggara katering maupun jajaran pemerintah daerah.