2. Cardinal Pietro Parolin (70, Italia)
Sekretaris Negara Vatikan, disebut sebagai jembatan antar-faksi Gereja.
3. Cardinal Peter Turkson (76, Ghana)
Diplomat Vatikan dengan pengalaman di Sudan Selatan.
4. Cardinal Marc Ouellet (79, Kanada)
Konservatif, multibahasa, sempat tersandung tuduhan pelanggaran yang dibantahnya.
5. Cardinal Fridolin Ambongo Besungu (65, Kongo)
Vokal dalam isu keadilan sosial dan menolak pemberkatan sesama jenis.
6. Cardinal Matteo Zuppi (69, Italia)
Dijuluki "Bergoglio dari Italia", punya pandangan progresif.
7. Cardinal Jean-Marc Aveline (66, Prancis)
Dekat dengan Paus Fransiskus dan dikenal karena hubungan baik dengan komunitas Muslim.
8. Cardinal Peter Erdo (72, Hungaria)
Tradisionalis, pernah jadi kandidat kuat pada 2013.
9. Cardinal Mario Grech (68, Malta)
Dikenal karena dorongannya pada reformasi gereja dan inklusi LGBTQ+.