Pasalnya saat ini penjualan lesu akibat konsumen memilih menunggu adanya subsidi.
"Pastinya (harapannya lanjut) apapun bentuknya dan percepatan, jangan sampai kelamaan karena memang sekarang ini yang terjadi adalah stoknya cukup banyak di industri, tapi kita tidak bisa menjual ke depan karena masyarakat pada stop buying untuk menunggu insentif ini," kata Budi Senin, 3 Februari 2025.