PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID – Puluhan tahun bergelut di dunia perhotelan, membentuk Isti Budiono, General Manager Parkside’s Hotel Palembang menjadi sosok yang tangguh dalam menghadapi liku liku bisnis hospitality.
Sebut saja, ketika pihaknya dihantam dengan tuduhan belum melengkapi beberapa izin usaha yang dibutuhkan dan sempat ditutup selama beberapa waktu.
Tidak dipungkiri, kejadian ini menguras pikiran pria kelahiran Madiun yang besar di lingkungan militer ini. Namun, pengalaman bekerja di hotel selama ini membuat ia tetap bersikap profesional, baik dalam pekerjaan maupun menghadapi tekanan dari pihak luar.
“Ini permasalahan terberat selama saya bekerja di hotel. Jujur, belum pernah ada kejadian seperti ini selama saya bekerja di hotel. Tetapi tetap harus kita selesaikan,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Isti Budiono mengawali karir sebagai Banquet Waiter di salah satu hotel di Jakarta. Sebelum posisi General Manager, ia juga pernah bekerja sebagai sales marketing, F&B dengan berbagai posisi mulai dari bartender, bar supervisor, dan lainnya di berbagai hotel ZHM Group.
Posisi GM pertama ia lakoni di Hotel Transera Pontianak pada tahun 2006. Setelah itu ia terus melaju menjadi GM di Lahat, lalu ke Pekan Baru di Grand Zuri, The Zuri, Grand Zuri Premiere.
Merasa jenuh di satu manajemen, pada tahun 2022 ia memutuskan bergabung di THE 101 Palembang Rajawali dengan posisi yang sama.
Setelah ia jalani sekitar satu setengah tahun, lulusan Akademi Pariwisata Jakarta ini menerima tawaran untuk re-branding hotel Grand Zuri menjadi The Melio Enim Hotel di Muara Enim. Tawaran ini ia anggap sebagai sebuah tantangan yang sangat menggelitik.
“Hotel re-branding ini lebih sulit dibandingkan re-opening, karena dua manajemen yang berganti, kalau re-opening hanya satu. Dan ini sangat jarang terjadi, 20 banding 1. Gak masalah ke kabupaten lagi saya ambil,” urainya.
Setelah semua berjalan lancar, ia pun bergabung dengan Parkside’s Hotel Palembang pada tahun 2024 lalu.
Memiliki karir tertinggi di hotel, ayah dua anak ini memiliki impian menjadi tenaga pengajar atau dosen tetap. Selama ini, ia hanya menjadi pembicara di Poltekpar Jakabaring.
“Pengennya saya jadi dosen tetap. Dengan punya pekerjaan sampingan, hidup lebih fun, penuh warna, dan lebih bervariasi,” tutupnya.
.