Hal itu dipengaruhi oleh mayoritas orang yang memilih kendaraan berbasis Hybrid daripada kendaraan listrik murni, karena dinilai lebih terjangkau dan efisien.
SUV ini dijadwalkan untuk memulai kembali produksi pada awal tahun depan. Kabar ini didukung oleh fakta bahwa Toyota telah menginvestasikan Rp19,305 triliun di pabrik Kentucky.
Kini, perusahaan itu telah mengumumkan kepada para pemasok bahwa tanggal mulai produksi akan mundur cuma beberapa bulan.
Produsen asal Jepang itu menjelaskan bahwa penundaan ini disebabkan oleh perubahan dalam desain kendaraan. Perusahaan berencana untuk mempertimbangkan dengan hati-hati mengenai tanggal baru untuk memulai produksi.
BACA JUGA:Oh! Ternyata Ini Alasan Orang Indonesia Masih Kepincut Sama Toyota Kijang Innova
BACA JUGA:Daftar 10 Mobil Terlaris Agustus 2024, Ini Datanya, Toyota tak Tertandingi di Posisi Atas
Perusahaan tersebut juga berencana akan meluncurkan 10 kendaraan listrik baru di seluruh dunia pada 2026. SUV tiga baris ini akan menjadi salah satunya.
Toyota menargetkan akan mendistribusikan 1,5 juta kendaraan listrik secara global pada tahun 2026, namun baru-baru ini Toyota mengumumkan kepada para pemasok bahwa angka itu mungkin akan diturunkan menjadi 1 juta.
Selain itu, Toyota juga telah menghentikan produksi kendaraan listrik Lexus di Amerika Utara dan memilih untuk mengimpornya dari Jepang pada tahun 2030.
Kendatipun begitu, perusahaan tetap optimis bahwa pasar kendaraan listrik di Amerika Utara akan berkembang dalam jangka panjang dan berencana untuk terus berinvestasi di sektor ini.