Awalnya dia hendak melerai perseteruan itu, tetapi malah ikut menjadi korban karena dikira sebagai rekan Jamak.
"Rusli ini tidak melihat seragam Walpri yang dikenakan anggota kami. Jadi dipikir beliau (Trisno) adalah rekan Jamak," ujarnya.
BACA JUGA:Ribuan Pemuda Pancasila Siap Berjuang Menangkan RDPS di Pilkada Palembang
Harryo menegaskan aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan agenda Pilkada 2024 meski terjadi usai penentuan nomor urut calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang.
Harryo memastikan penusukan tersebut didasari oleh dendam pribadi Rusli.
"Jadi tidak ada hubungannya dengan politik. Murni karena dendam pribadi, namun kebetulan dieksekusi usai salah satu agenda Pilkada (Palembang) 2024," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, terjadi kericuhan usai penetapan nomor urut Pilkada Palembang 2024. Akibatnya, 2 orang dilarikan ke rumah sakit akibat ditusuk oknum ormas pendukung paslon.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menjelaskan, korban adalah anggota kepolisian dan anggota ormas yang sama dengan pelaku atas nama Ahmad Rusli (45) tersebut. Pihaknya pun langsung mengamankan pelaku.
"Kemarin sempat terjadi kericuhan usai penetapan nomor urut Pilkada Palembang 2024 yang menyebabkan 2 orang terkena luka tusuk. Pelaku, Ahmad Rusli, sudah diamankan dan kami tetapkan sebagai tersangka," katanya.