PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Sejak pertama kali diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember tahun lalu, program Sertipikat Tanah Elektronik terus menunjukkan perkembangan yang pesat.
Program ini yang dikelola Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN
Di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam jumlah sertipikat tanah elektronik yang beredar di masyarakat.
Pada September 2024, tercatat bahwa sebanyak 891.939 sertipikat tanah elektronik telah diproduksi, jumlah ini meningkat 36 kali lipat dibandingkan saat awal penerapannya pada Februari 2024.
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS Kemenag Dibuka hingga 14 September 2024, Berikut Jumlah Formasi Bagi Para Pelamar
BACA JUGA:Sisternet Festival 2024, XL Axiata Targetkan 1 Juta Perempuan untuk Pemberdayaan Digital
Menteri ATR/BPN, AHY, menyatakan bahwa salah satu faktor utama di balik keberhasilan program ini adalah peningkatan jumlah Kantor Pertanahan yang dapat memberikan layanan sertipikasi tanah secara elektronik.
Pada sebuah wawancara di Kota Surabaya pada Selasa 10 September 2024.
“Saat pertama saya menjabat, hanya ada sekitar 10 Kantor Pertanahan yang mampu melayani penerbitan sertipikat tanah elektronik.
Namun, saat ini jumlahnya telah meningkat menjadi sekitar 450 Kantor Pertanahan yang mampu memberikan layanan tersebut," jelas Menteri AHY.
BACA JUGA:Jokowi Reshuffle Menteri, 2 Menteri dari PDIP Lengser, Pengamat: Konsolidasi Kabinet Mendatang
Perkembangan ini dianggap sangat signifikan, mengingat pentingnya layanan sertipikat tanah elektronik bagi masyarakat.
Salah satu manfaat utama dari sistem sertipikat elektronik adalah pengurangan risiko yang ditimbulkan oleh mafia tanah, yang kerap memanfaatkan celah dalam sistem pertanahan konvensional.
Dengan sistem elektronik, semua data pertanahan tercatat secara digital, sehingga meminimalkan risiko manipulasi atau duplikasi sertipikat tanah.