PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel) menggelar Temu Responden x Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024.
BI Sumsel bekerja sama dengan MarkPlus Institute Indonesia menyelenggarakan Temu Responden x Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024, Kamis, 8 Agustus 2024.
Gelaran Temu Responden x Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 bertempat di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang.
Dalam acara tahunan Temu Responden x Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024, terdapat pemberian apresiasi kepada responden survei Bank Indonesia dan workshop tematik.
BACA JUGA:Musim Panen, BI Sumsel Sebut Penyebab Deflasi dan Dorong Turunnya Harga Sembako di Juli 2024
Acara Temu Responden x Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 ditujukan sebagai bentuk apresiasi Bank Indonesia kepada responden atas kontribusinya memberikan input dalam perumusan rekomendasi kebijakan, baik kepada pemerintah pusat maupun daerah.
Acara tahunan Temu Responden x Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 menghadirkan workshop bertema Pilot Marketing: Flying in Turbulence.
Beberapa narasumber Temu Responden x Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 menampilkan narasumber ahli, antara lain dari Bank Indonesia, BUMN, BPD, dan dunia usaha.
Tema ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi dunia usaha, khususnya dalam pemasaran di era digitalisasi yang semakin kompleks.
BACA JUGA:Perluasan Transaksi Keuangan Digital, BI Sumsel Targetkan 27 Juta Transaksi QRIS di 2024
Sama seperti seorang pilot yang harus menjaga kendali pesawat di tengah turbulensi yang berisiko terjadi, para pemangku kepentingan diharapkan memiliki strategi responsif untuk memastikan bisnis tetap kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P. Gozali, menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholders, termasuk responden survei dan instansi pemerintah, atas kontribusi aktif mereka dalam menyediakan data dan informasi yang sangat berharga.
Ricky menegaskan data yang diperoleh melalui survei dan liaison menjadi dasar bagi Bank Indonesia dalam melakukan asesmen ekonomi,l.