PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Mobil listrik Chery Omoda E5 resmi meluncur di Thailan dengan harga yang lebih murah dari pada di Indonesia.
Tanpa mengenakan embel-embal nama Chery, Mobil listrik berjenis SUV ini dijula dengan nama Omoda C5 EV di Thailand dan berada di bawah Omoda-Jaecoo.
Omoda C5 EV menggunakan motor listrik yang dipasang di depan dengan tenaga 204 PS (150 kW) dan torsi 340 Nm yang membuatnya bisa berlari dari 0-100 km/jam dalam waktu 7,2 detik dengan Kecepatan tertinggi adalah 172 km/jam.
Baterainya adalah unit lithium iron phosphate (LFP) 61 kWh, yang mampu menempuh jarak 505 km (berdasarkan pengetesan NEDC) km dalam siklus WLTP. Konsumsi daya yang diklaim adalah 15,5 kWh per 100 km.
BACA JUGA:Wow! Airlangga Hartarto Jadi Orang Pertama di Dunia yang Punya Mobil Listrik Chery Omoda E5
Ada juga fungsi vehicle-to-load (V2L) yang memungkinkan mobil menyalurkan hingga 3,3 kW untuk menyalakan peralatan dan perangkat listrik, yang berguna untuk kegiatan di luar ruangan atau pemadaman listrik.
Lantas berapa harga yang ditawarkan untuk mobil listrik Omoda C5 EV di Thailand?
Di Thailand mobil listrik ini dijual dengan dua varian, yaitu Long Range Plus dengan harga 899.000 baht (Rp 406 jutaan) dan Long Range Ultimate dengan harga 949.000 baht (Rp 429 jutaan).
Sementara Di Indonesia, Harga Chery Omoda E5 Pure yang juga baru saja dirilis varian termurahnya dibanderol Rp 419 jutaan dengan status on the road Jakarta.
BACA JUGA:Chery Bakal Tampilkan New SUV di GIIAS 2023, Ini Bocoran Jenisnya?
Nominal tersebut lebih murah hampir Rp 70 juta dari varian reguler yang harganya Rp 488 jutaan.
Jika dilirik, harga mobil listrik di Thailand ternyata masih lebih murah, ya! adanya berbagai faktor yang mempengaruhi seperti perbedaan struktur harga dan kebijakan insentif kendaraan listrik yang berlaku di Thailand.
Dikutip dari Xinhua, Wakil Presiden Chery International Chen Chunqing mengatakan bahwa peluncuran produk ini dilakukan empat bulan setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencananya untuk mendirikan pabrik perakitan di provinsi timur Thailand, Rayong, dengan produksi kendaraan yang direncanakan akan dimulai pada pertengahan tahun 2025, untuk melayani pasar lokal dan luar negeri.