PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - PLN UP2D S2JB bersama Damkar mengadakan Pelatihan dan Simulasi Huru-hara Tanggap Darurat.
Manager PLN UP2D S2JB, Rony M Ramdani mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan kewaspadaan dalam pengamanan asset kelistrikan, khususnya dalam prosedur penanganan kebakaran.
"Dengan adanya kegiatan simulasi ini kita dapat menjadi lebih waspada dan menjadi lebih terlatih apabila ada bahaya yang terjadi, untuk teman-teman keamanan para security juga harus lebih aware terhadap keamanan dan lingkungan," ujar Rony M Ramdani, kemarin.
Tenaga Ahli PT Surveyor Indonesia Rosal, mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi media menjaga ketangkasan dalam evakuasi keadaan darurat.
BACA JUGA:PLN Sukses Kerek Penjualan Listrik Semester I 2024, Tumbuh 7,54 Persen
"Kegiatan simulasi ini dilaksanakan guna menjaga ketangkasan, sekaligus mencatat waktu tercepat dan terlama evakuasi agar tau apa yang dapat dilakukan jika suatu saat terjadi hal-hal serupa," jelas Rosal.
Rosal menambahkan arahannya tentang menggunakan (APAR).
Menurutnya, selama berlangsungnya kegiatan simulasi ini banyak pelajaran yang dapat dipahami bersama. Apabila APAR ini digunakan setahun dan sama sekali tidak diisi, maka yang terjadi daya padamnya kurang karena sistem kimiawi, penyemprotan ke api sekitar 3 meter atau lima meter dari tempat yang terbakar.
Lalu sebelum mendekati api alat harus dites terlebih dahulu jangan langsung dipakai takutnya tidak bisa berfungsi dan menimbulkan bahaya untuk diri sendiri.
BACA JUGA:PLN Realisasikan Program Desa Berdaya di Desa Batu Raja Rejang Bengkulu Utara
Pelatihan dan simulasi yang telah kita lakukan hari ini memberikan pengalaman berharga bagi pegawai PLN UP2D S2JB. Hal ini disampaikan oleh Desti Erwita Sari, sala satu pegawai dari bidang Keselamatan Kesehatan Kerja Lingkungan dan Keamanan (K3L dan Kam).
“Kita telah belajar bagaimana menangani situasi darurat dengan cepat dan efektif, mulai dari merespons huru-hara, memberikan pertolongan pertama, menangani kebakaran, hingga melakukan evakuasi dan penyelamatan," pungkas Desti.