"Saat ini kami punya cabang penuh di Dubai dan mohon doanya insya Allah buka cabang di Arab Saudi, jika bisa mendapatkan izin pada tahun ini. Hal ini untuk memperkuat visi BSI sebagai bank syariah global," jelasnya.
Kinerja positif BSI juga tercermin dari perolehan laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I 2024, tumbuh 17,06 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp1,45 triliun.
Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi.
Hingga akhir Maret 2024, BSI mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh pesat, yaitu 10,43 persen (yoy) mencapai Rp297 triliun yang didominasi oleh dana murah.
BACA JUGA:BSI Genjot Pembayaran Cashless Lewat BSI Hasanah Card
Dimana tabungan tumbuh 8,75 persen dan giro tumbuh hingga 10,52 persen.
Pencapaian tersebut pun berhasil membawa posisi BSI berada di peringkat 5 secara nasional dari sisi penghimpunan Tabungan.
Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal 1 2024 mencapai Rp247 triliun atau tumbuh 15,89 persen (yoy).
Dari nilai tersebut, sebesar 54,62 persen disalurkan pada segmen consumer.
BACA JUGA:BSI Genjot Pembayaran Cashless Lewat BSI Hasanah Card
Kemudian, sebesar 27,81 persen disalurkan ke segmen wholesale dan 17,56 persen ke segmen retail.
"Memang saat ini situasi ekonomi global tidak menentu karena geopolitik dan lain-lain, tetapi kami optimis perbankan syariah insya Allah akan terus tumbuh,"kata dia.
"Hal itu karena dukungan dan kepercayaan masyarakat kepada halal ekonomi, kepada perbankan syariah, khususnya BSI, dan juga tidak terlepas dari dukungan SDM di BSI yang unggul," ujar Hery.
Ketua Dewan Juri Bisnis Indonesia Awards 2024 sekaligus Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2017 – 2022 Wimboh Santoso mengatakan proses seleksi yang dilakukan bukanlah hal yang mudah, mengingat begitu banyaknya emiten yang memiliki kinerja luar biasa.
BACA JUGA:Luncurkan RDN Syariah, BSI Dorong Perkembangan Pasar Modal Syariah
Pada penjurian ajang tahun ini, dewan juri menggunakan data-data keuangan dan ditambahkan dua poin yang disesuaikan dengan harapan para stakeholder, yaitu setiap peserta dinilai secara kualitatif dan kuantitatif serta bukan hanya diukur dari performa saat ini, tetapi juga forward looking.