"Jadi mereka masih mau melihat pasar dunia lebih tenang, nanti baru mereka akan masuk dan Indonesia saya kira akan menjadi alternatif yang sangat baik," kata Luhut.
Menurutnya, kondisi pasar kendaraan listrik Tesla di China, Meksiko dan Jerman sedang tidak baik-baik saja. Rencana pabrik Tesla di India juga disebut belum terealisasi.
BACA JUGA:Ini Alasan Tesla Lebih Pilih Investasi di Malaysia Ketimbang Indonesia
"Tesla kelihatan EV itu di China oversupply dan harganya China lebih murah dari mereka. Jadi dia masih nunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun.
Pabrik mereka juga di India masih belum, tidak ada, di Meksiko juga sekarang produksinya dikurangi, di Jerman sana juga berkurang," bebernya.
Luhut mengungkapkan kalau pihak Indonesia juga memberikan penawaran kepada Tesla untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di tanah air.
"Kami mengajukan tawaran, mungkinkah di sini dibangun pabrik baterai EV (kendaraan listrik), prekursor katoda. Dan dia akan mempertimbangkannya," kata Luhut