JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju terus memastikan keamanan kilang sebagai salah satu Objek Vital Nasional (Obvitnas).
Perusahaan pengolahan migas & petrokimia di Sumsel ini telah menerapkan sistem pengamanan objek vital yang strategis berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Nomor 3 Tahun 2020.
Terjaminnya pengamanan objek vital tersebut, dibuktikan dengan sertifikat penerapan pedoman perlindungan sarana prasarana objek vital yang strategis dan fasilitas publik dalam pencegahan tindak pidana terorisme, dan telah dilakukan audit atasnya.
Audit Sistem Manajemen Pengamanan Obyek Vital Nasional yang strategis berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 3 Tahun 2020 yang bertujuan untuk memperkuat langkah-langkah keamanan dan melindungi Perusahaan dari ancaman terorisme yang semakin meningkat.
BACA JUGA:Satgas RAFI 2024 Selesai, Kilang Pertamina Plaju Salurkan 148 Ribu Kilo Liter BBM Selama Lebaran
Penyerahan Sertifikat Klasifikasi Level 1itu, diberikan langsung oleh Deputi Pencegahan, Perlindungan & Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Rudi Widodo, kepada Kilang Pertamina Plaju yang diwakili Manager HSSE Nizar Nasrulloh di Royal Hotel Kuningan Jakarta pada Selasa 30 April 2024.
Penghargaan yang diperoleh adalah Klasifikasi Level I dengan nilai 95 persen.
Pencapaian ini sangat bagus dan perlu ditingkatkan, dan berlaku untuk jangka waktu 2 tahun hingga Februari 2026 mendatang.
Keamanan kilang sebagai Obvitnas adalah suatu keharusan agar dapat beroperasi dengan andal.
General Manager (GM) PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju Yulianto Triwibowo mengatakan, pihaknya memikul amanah untuk menjaga stabilitas energi nasional, dimana kilang ini menyuplai 60 persen kebutuhan energi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
"Sebagai salah satu Obvitnas, Kilang Pertamina Plaju punya tanggung jawab besar dalam memastikan ketersediaan energi guna menggerakkan roda perekonomian negara, untuk itu kita senantiasa mencegah setiap ancaman," ujar Yulianto.
Kegiatan Audit Sistem Manajemen Pengamanan Anti Terorisme sendiri sudah dilakukan oleh Tim BNPT yang diketuai oleh Kolonel Cpl. Sigit Karyadi S.H, M.H. pada tanggal 4 sampai dengan 6 Juli Tahun 2023 di Kilang Plaju.
BACA JUGA:Wow Total 13 Medali, Pekerja Kilang Pertamina Plaju Juara Umum Kompetisi Panahan di Dumai
Sertifikasi Anti-Terorisme dari BNPT menjadi alat kritis dalam memperkuat ketahanan kolektif dan memastikan keamanan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan terorisme khususnya di wilayah kerja Kilang Pertamina Plaju.