LAMPUNG, RADARPALEMBANG.COM - Desa Kelawi terletak di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, menyimpan keindahan alam dan ragam potensi unik.
Desa yang dinobatkan sebagai salah satu desa wisata terbaik di Indonesia itu memiliki sejumlah aset wisata bahari. Salah satunya yang paling terkenal adalah Pantai Minang Rua.
Seluruh pantai di Desa Kelawi dikelola dengan baik di bawah pengawasan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelawi Mandiri bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Saking terawatnya, pantai-pantai di desa ini kerap menjadi tempat persinggahan penyu saat bermigrasi untuk bertelur.
Pada musim tersebut, anggota Pokdarwis pun siaga berjaga malam untuk menyelamatkan telur penyu serta merawatnya hingga menetas.
Bicara potensi wisata, Desa Kelawi tidak hanya punya pantai. Desa ini juga memiliki Green Canyon, Taman Bawah Laut, Air Terjun Jamara, Air Terjun Khaja Saka, Batu Alif, dan Goa Lalay. Bagi penggemar wisata ekstrem, desa juga menyediakan jumping spot yang dapat memacu adrenalin.
Tidak hanya itu, Desa Kelawi pun memiliki daya tarik agrowisata. Desa ini terkenal akan varietas alpukat dan pisang yang bernama Pipit Kelawi yang telah memiliki hak paten dan sertifikasi.
Untuk mengembangkan agrowisata alpukat, Desa Kelawi menginisiasi program “1 KK, 2 Pohon Alpukat”. Lewat program ini, setiap keluarga diminta untuk menanam dua bibit alpukat.
Guna membantu pembibitan, desa pun sudah menyediakan green house sendiri.
BACA JUGA:Inovasi Desa Sondregeasi Kabupaten Nias Selatan Dorong Perekonomian Masyarakat Lewat Agen BRILink
Sekretaris Pokdarwis Desa Kelawi Rian Naikal menuturkan, peminat komoditas ini terbilang sangat tinggi sehingga Desa Kelawi kerap kekurangan pasokan.
Oleh karena itu, Desa Kelawi sedang berupaya mengembangkan budi daya alpukat pipit secara masif. Dengan semua keberagaman potensi yang dimiliki, Desa Kelawi punya sebutan sebagai "Sejuta Atraksi dalam Satu Destinasi."
Sayangnya, popularitas Desa Kelawi sebagai desa wisata memunculkan masalah, yaitu sampah. Masih ada wisatawan yang membuang sampah sembarangan. Belum lagi dengan sampah-sampah organik, seperti daun, ranting, dan batang kayu.
Untuk mengatasi masalah itu, Desa Kelawi mendirikan Bank Sampah Guwai. Inovasi yang juga dikelola oleh BUMDes Kelawi Mandiri ini melibatkan anggota Pokdarwis dan warga sekitar sebagai nasabahnya.
BACA JUGA:Gandeng Agen BRILink, Desa Mlowokarangtalun Dorong Digitalisasi dan Ekonomi Inklusif