Pertama Kali di Indonesia, Subholding Gas Pertamina Pelopori Pemanfaatan 36.500 MMBTU Bio-CNG Pelanggan Ritel

Jumat 12-01-2024,14:49 WIB
Reporter : David Karnain
Editor : David Karnain

Karakter Bio CNG atau biomethane terkompresi yang mirip dengan gas bumi yang dialirkan oleh PGN, memungkinkan fleksibilitas mekanisme swap/tukar antar kedua jenis komoditas tersebut termasuk pemanfaatan infrastruktur yang dimiliki PGN.  

Pengembangan proyek Bio-CNG potensial menjadi energi baru terbarukan yang dapat membantu menekan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan lebih ramah lingkungan.

Gagas meresmikan kerjasama dengan KIS pada akhir tahun 2023 dan diperkuat kembali melalui pertemuan antara PGN, KIS dan Gagas pada Rabu 10 Januari 2024. 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari, Direktur KIS K R Raghunath dan Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah di  Kantor Pusat PGN di Jakarta. 

BACA JUGA:PGN dan Patra Jasa dalam Pengembangan Jargas GasKita

Pada skema kerjasama pemanfaatan Bio-CNG, KIS akan mengolah limbah cair kelapa sawit sehingga menghasilkan gas yang karakteristiknya menyerupai gas bumi.

Gas tersebut selanjutnya dikompresi dan akan dimanfaatkan oleh Gagas untuk selanjutnya didistribusikan ke pelanggan komersial dan industri.

K.R. Raghunath, Direktur KIS mengungkapkan kerjasama untuk menangkap metana dari limbah cair kelapa sawit akan semakin memperkuat industri biomethane di Indonesia dan membantu menekan emisi gas rumah kaca.

"Proyek kerjasama ini akan membantu mengurangi permasalahan emisi dan mendukung Indonesia mencapai target Net Zero Emission,"jelas Raghunath. 

BACA JUGA:PGN Raih Penghargaan Sebagai Badan Usaha Niaga Terbaik di Indonesia

Gagas tetap pada perannya sebagai penyedia energi ramah lingkungan melalui moda Beyond Pipeline.

"Tetapi kali ini salah satu pasokan yang kami peroleh berasal dari sumber energi yang lebih sustainable yaitu limbah cair kelapa sawit yang telah diproses oleh KIS menjadi biomethane yang akan kami transportasikan dalam bentuk BioCNG,"jelas dia.

Untuk langkah awal, proses kerjasama akan dilakukan di daerah Pekanbaru, Riau. 

"Selanjutnya jika kerjasama berjalan dengan baik, maka kerjasama ini akan diduplikasikan di wilayah lainnya di Indonesia seperti Bangka Belitung, Sumatera dan Kalimantan,"jelas Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah. 

BACA JUGA:PGN Gandeng Surge Kembangkan Bundling Jaringan Gas dan Internet

"Semoga langkah ini akan menghasilkan sesuatu yang besar yang dapat berdampak siginifikan bukan hanya untuk perusahaan, tetapi untuk masyarakat melalui pemanfaatan energi baru terbarukan," ungkap dia.

Kategori :