Qamal mengatakan solusi tercepat mengatasi masalah tersebut adalah dengan memindahkan rumput dari lapangan yang sudah jadi, misal dari lapangan golf, seperti yang pernah dilakukan saat persiapan GBK.
Menurutnya, ini menjadi hal yang paling memungkin dilakukan dalam waktu tiga bulan sebelum Piala Dunia U-17 pada November 2023.
"Yang mungkin kalau bapak ibu mengikuti pekerjaan kami di GBK, Asian Games 2018 itu memindahkan lapangan dari golf, itu yang bisa dilakukan.
Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat, karena hanya tiga bulan waktunya." ungkap Qamal.
BACA JUGA:Berikut 24 Negara Peserta Piala Dunia U-17 2023, Uzbekistan dan Jepang Jadi yang Lolos Terakhir
Sementara itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 hanya bisa mengajukan beberapa stadion untuk diseleksi FIFA.
Sedangkan untuk penilaian dan seleksi adalah wewenang FIFA yang menentukan stadion mana saja yang akan menjadi venue Piala Dunia U-17 2023.
"Standar FIFA itu yang menentukan FIFA. Bukan PSSI, bukan siapa pun yang di sini. Kita hanya memperbaiki meningkatkan semua yang bisa sesuai dengan standar FIFA," kata Erick.
Erick mengungkapkan kalau peninjauan ini dilakukan tersebut bertujuan agar JIS bisa menjadi salah satu venue yang diusulkan kepada FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17.
BACA JUGA:Lahirkan Juara Baru, Uruguay sukses Tumbangkan Italia (1-0) di Final Piala Dunia U-20
Menurut Erick hal ini juga telah sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo untuk menjalankan trasnformasi sepak bola Indonesia, termasuk merenovasi 22 stadion yang ada di Indonesia.
"Kita memperbaiki supaya ini bisa masuk standar FIFA. Itu pun masih dipertayakan, apa sudah pasti atau tidak, belum tentu. Tapi, kita upayakan," kata Erick.