1. Rukun penyembelihan, yaitu tukang yang menyembelih qurban, hewan yang akan disembelih, dan alat yang digunakan untuk menyembelihnya.
2. Keadaan tukang sembelih, yaitu Muslim; jika penyembelihnya orang kafir atau musyrik hukumnya adalah haram, berakal sehat; tidak gila atau mabuk dan mumayiz; sudah bisa membedakan antara yang baik dan yang jahat.
3. Hewan yang akan disembelih harus dalam keadaan hidup dan mengandung hewan yang sah menurut Syara.
4. Persyaratan alat yang digunakan dalam penyembelihan, yaitu: benda tajam dari baja, besi, batu dan penyembelihan dengan paku, tulang dan gigi adalah haram.
Gunakan pisau tajam untuk memastikan hewan cepat mati. Namun, jangan menajamkan pisau di depan hewan yang akan disembelih, karena dapat mengagetkan hewan tersebut. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar RA:
أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحَدِّ الشِّفَارِ ، وَأَنْ تُوَارَى عَنِ الْبَهَائِمِ
“Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengasah pisau tanpa menunjukkannya kepada hewan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah).
5. Sunnah menyembelih hewan, yaitu: hewan diikat kemudian dibaringkan di sisi kiri perutnya searah kiblat dan meletakkan kakinya di leher hewan tersebut.
Seperti dalam hadits Anas bin Malik: “Nabi SAW berkurban dengan dua ekor domba. Saya melihatnya meletakkan kakinya di leher binatang itu dan kemudian membaca Basmala” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian ulangi takbir:
اَللهُ اَكْبَرُ x9 , اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَاِلهَ إِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Baca Sholawat :
"Allahumma Willi ala sayyidina Muhammad, wa alaa aali sayyidina Muhammad"
Membaca doa untuk menyembelih hewan kurban:
“بِسْمِ اَللَّهِ, اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ, وَمِنْ أُمّةِ مُحَمَّدٍ
Bismillah, Allahumma taqobbal min Muhammad wa aali Muhammad, wa min ummati Muhammad