PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - PT PLN (Persero) berhasil mengoperasikan secara penuh rangkaian sistem kelistrikan jaringan interkoneksi Sumatera – Bangka bertegangan 150 kiloVolt (kV). Memperkuat keandalan pasokan listrik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Setelah sebelumnya tanggal 26 Maret 2022 PLN berhasil mengoperasikan line kesatu. Kemudian, tanggal 10 Desember 2022 untuk line ketiga sistem interkoneksi Sumatera – Bangka. Saat ini penyaluran daya listrik telah mencapai 100 Megawatt (MW) dengan dilakukan sinkronisasi line kedua tanggal 2 Maret 2023 pukul 12.36 WIB. Dengan tuntasnya 3 line kabel laut Sumatera - Bangka ini, pada pengoperasiannya daya listrik yang disalurkan akan dinaikkan secara bertahap untuk menopang kebutuhan listrik di kepulauan Bangka.
Kabel laut Sumatera - Bangka ini merupakan satu rangkaian sistem interkoneksi dengan Landing Point Tanjung Carat. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV sepanjang 17 Km dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV sepanjang 3,9 kilometer di sisi Pulau Sumatera. Serta Landing Point Muntok dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV sepanjang 9,16 kilometer di sisi Pulau Bangka yang telah dioperasikan 2 sirkit.
BACA JUGA:PLN Bersinergi dengan Himbara Permudah Masyarakat Miliki Motlis
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan pengoperasian kabel listrik bawah laut terpanjang di Indonesia ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat Bangka.
"Beroperasinya jaringan kabel laut sepanjang 36 kilometer ini akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Bangka. Potensi pertumbuhan ekonomi di sektor usaha skala kecil, menengah hingga besar seperti tambak udang, hotel, smelter timah, pengolahan sawit dan industri lain tidak perlu khawatir akan kebutuhan listrik yang besar untuk keberlangsungan proses produksinya. Tentunya dengan ketersediaan pasokan listrik yang makin andal, kepulauan Bangka memiliki nilai tawar tersendiri dalam menarik investor," terang Wiluyo.
BACA JUGA:Dirut PLN Ajak Kekuatan Internasional Berkolaborasi dalam Transisi Energi
Sistem interkoneksi ini juga semakin meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan menghindari defisit daya di Bangka saat terjadi pemeliharaan ataupun gangguan. "Kondisi ini memantapkan PLN dalam mewujudkan cita-cita sebagai Perusahaan penyedia layanan kelistrikan yang berkualitas," ucap Wiluyo.
Sistem interkoneksi ini, tambahnya, selaras dengan rencana pemerintah untuk menyambungkan jaringan kelistrikan di berbagai pulau agar pelayanan listrik dapat lebih efektif dan efisien.
"Pemerintah telah merencanakan adanya super grid, yaitu infrastruktur kelistrikan yang membentang dari timur hingga ke barat. PLN akan memperhatikan juga faktor supply and demand dalam interkoneksi tersebut. Pengoperasian sistem interkoneksi ini juga sejalan dengan komitmen PLN dalam mengurangi emisi karbon. PLN semakin mantap untuk menonaktifkan seluruh Pembangkit Listrik berbahan bakar minyak yang ada di Bangka, agar dapat sesegera mungkin memenuhi target nett zero emission,” ujar wiluyo
BACA JUGA:Bangun Tol Listrik Sumatera, PLN Perkuat Sinergitas dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang BPN
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan Muhammad Dahlan Djamaluddin menyampaikan apresiasi atas dukungan stakeholder dalam menyukseskan pengoperasian jaringan interkoneksi Sumatera - Bangka ini sehingga PLN dapat menyelesaikan pembangunan kelistrikan di Pulau Bangka dengan baik.
"Kami ucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung terlaksananya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini, dengan turut mengimplementasikan keselamatan kerja akhirnya pembangunan infrastruktur kelistrikan ini dapat terselesaikan dengan baik, semoga dengan layanan listrik PLN yang semakin andal akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat," tutup Dahlan.