Lubang itu merupakan tempat penemuan korban keempat dari pembunuh beratai kelompok Wowon.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, mengatakan penyidik juga menemukan kerangka bocah berusia dua tahun.
Adapun, jasad yang dikubur dalam satu lubang diduga bernama Noneng dan Wiwid. Lalu, korban di lubang ketiga diduga bernama Farida.
Untuk memastikan identitas korban, polisi akan melakukan serangkaian proses, antara lain identifikasi primer dan tes DNA.
Di area rumah Solihin yang hanya berjarak 100 meter dari rumah wowon, juga ditemukan lubang kubur korban berada di samping tembok bangunan. Setelah dilakukan penggalian ditemukan dua jenazah korban.
"Kalau di Lubang yang berada di Rumah Solihan kita menemukan dua mayat secara bertumpuk. Mayat itu diduga istri dan menantunya Wowon,’’ujar Hengki.
Selain menemukan lubang untuk menguburkan jenazah korban oleh pelaku pembunuah berantai di Cianjur, Lubang kosong juga terdapat di rumah kontrakan Wowon di Bantargebang, Kota Bekasi.
Rumah kontrakan itu merupakan lokasi tewasnya tiga anggota keluarga yang diracun oleh komplotan Wowon dan menjadi awal terbongkarnya kejahatan pembunuhan berantai di Cianjur, Garut dan Bantargebang.
Ada dugaan bahwa lubang itu disiapkan untuk mengubur calon korban berikutnya.
“Seperti yang di belakang ini (rumah Wowon), ada disiapkan lubang baru. Kami akan dalami pada para tersangka,” ujar Hengki. (yui)