SUMSEL, RADARPALEMBANG.COM – Petani di Indonesia ternyata tergolong usia tua. Pemuda Tani Indonesia mengutip sebuah survei, petani ada di rentang usia 45 – 65 tahun ke atas.
Sedangkan, petani muda dengan kirasan usia 30 tahun, persentasenya hanya ada 10 persen.
Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Provinsi Sumsel, Adzanu Getar Nusantara mengakui, perlu ada regenerasi.
“Pemuda Tani Indonesia ini adalah organisasi yang beranggotakan kalangan anak muda, yang siap untuk meregenerasi para petani lebih aktif,” jelasnya, kemarin.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Herman Deru ingin Perkuat DMDI, Langkahnya Tuai Pujian
Pemuda Tani Indonesia, lanjut dia, akan berpikir keras dalam upaya penguatan ketahanan Indonesia hingga 50 tahun ke depan.
Karena itu, ia mengajak petani milenial lebih aktif berpartisipasi mengembangkan sektor pertanian dengan cara yang lebih modern di wilayah, mulai dari perdesaan.
“Kita dari Pemuda Tani Indonesia siap membantu Pemprov Sumsel membangun ketahanan pangan melalui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Herman Deru mengajak kalangan petani milenial yang tergabung dalam kepengurusan DPD Pemuda Tani Indonesia Sumsel, mengharapkan kalangan petani muda ini, untuk terus memberikan edukasi melalui cara mengubah pola pikir (mindset) di kalangan petani.
BACA JUGA:Ini Daftar Koreksi Harga BBM Terbaru Mulai 12 Januari 2023 Pasca Minyak Mentah Dunia Turun Tajam
“Pemuda Tani Indonesia juga harus melakukan pemetaan potensi dan permasalahan yang dihadapi petani mulai dari budidaya bibit, teknologi pertanian hingga pemasarannya. Kita ingin petani punya jiwa entreprenuer memiliki jiwa pengusaha, tidak boleh ada lagi petani menjadi buruh di lahannya sendiri,” tegas Gubernur Herman Deru.
Herman Deru yang juga selaku Pembina Pemuda Tani Indonesia Provinsi Sumsel menegaskan setelah dilantik kepengurusan ini, maka sudah ada tanggung jawab besar yang menunggu di depan mata, yakni problem pertanian dari kluster profesi.
“Saat ini yang menjadi petani justru usia yang mendekati pensiun, masih sangat jarang yang usia produktif, petani dijadikan profesi terakhir, oleh sebab itu pemuda harus diajak untuk tertarik menjadi petani,” harapnya.
Dia menjelaskan potensi pertanian Sumsel masih sangat banyak dan luas dengan kondisi demografi dan topografi yang beranaeka ragam.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis Elysa Thamrin, Kuliah Finance di Amerika, Pulang jadi Sales Counter