RADAR PALEMBANG – Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumsel, Herlan Asfiudin meminta agar jalur penerbangan lama melalui bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dibuka kembali karena menimbulkan kerugian bagi masyarakat luas. Hal ini ia ungkapkan saat menghadiri HUT Aspenku di Graha 66 Palembang, Jumat (16/12).
“Beberapa hari yang lalu digelar FGD yang dihadiri oleh Ketua DPRD Sumsel, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, ketua-ketua asosiasi seperti Masata, Asita, Amphuri, Astindo, juga Kadin, pemimpin cabang seluruh maskapai yang ada di Palembang, dan GM Bandara SMB sebagai tuan rumah untuk mmeminta akses lama dibuka kembali,” tuturnya.
Kerugian yang dialami masyarakat, lanjut pria yang biasa disapa Babe ini, mulai dari waktu yang terbuang karena harus transit, menguras tenaga, dan pembengkakan biaya. Bukan hanya kepentingan industri saja, namun lebih kepentingan masyarakat.
Apalagi, lanjut inisiator aplikasi Super Apss ini, momen Natal dan Tahun Baru sudah di depan mata, di mana masyarakat berbondong-bondong ingin menikmati libur akhir tahun. Untuk mempermudah hal tersebut, jalur penerbangan dari Palembang ke Jambi, Lampung, Bali, Surabaya, Bandung, dan lainnya bisa dibuka kembali.
“Setelah FGD, Ibu dan GM Bandara SMB II langsung ke Menko agar permasalahan ini ditindaklanjuti. Kemungkinan, tidak lama lagi disetujui,” ucapnya.
Hal ini juga berlaku untuk jalur internasional tujuan Singapore, Kuala Lumpur, dan Jeddah. Khusus Jeddah disebutkannya akan jauh lebih murah karena menghemat bahan bakar imbasnya dapat menekan harga umrah.
Apalagi, lanjut Babe, jika jalur Jeddah dibuka, tidak hanya menguntungkan warga Palembang saja, namun juga masyarakat se-Sumbagsel, yang tidak perlu harus transit ke Jakarta.