RADAR PALEMBANG - Kepala Bidang Informasi Gender dan Anak BKKBN Sumsel, Mariana menerangkan, mensosialisasikan informasi stunting kepada masyarakat sangat penting.
Kata Mariana, peran keluarga dalam menjaga kehamilan hingga proses melahirkan bayi sangat besar. Sehingga, tak terjadi kasus stunting.
"Sampai melahirkan bayi harus dijaga, diberi gizi dan lainnya. Itulah peran keluarga dalam mencegah stuntung,"ujar Mariana saat adan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Forum Koordinasi Jurnalis, di Roca Cafe Palembang, Kamis (15/12)
Menurut Mariana, kasus stunting tak mandang dengan keadaan ekonomi masyarakat. Dimana, orang kaya pun bisa terkena stunting.
“Stunting tak ada pengaruh dengan miskin, orang kaya juga bisa terkena. Hal itu karena faktor keluarga, yang tak memberikan kenyaman bagi ibu hamil. Akhirnya asupan gizi tak berkembang bagi janin. Sehingga, dapat dikatakan gizi penting dalam rangka penurunan angka stunting,"tegasnya.
Sementara itu,Humas BKKBN Sumsel, Sinta Mayasari SPsi mengatakan, kegiatan yang dihadiri oleh jurnalis yang di Sumsel itu bertemakan “Optimalisasi Peran Media sebagai Sarana Perubahan Prilaku dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Sumsel”.
Menurutnya, media memiliki peran besar dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, terkait apa itu stunting dan bagaimana cara pencegahan stunting itu sendiri.
“Sebenarnya apa yang kami tujukan ini tak bisa lepas dari media. Artinya media membantu memberikan informasi kepada masyarakat terutama dalam hal stunting ini. Tanpa teman media tak akan sampai informasi ini kepada masyarakat,”kata Sinta.
Sinta berharap, dengan adanya koordinasi bersama para jurnalis atau media, masyarakat dapat paham cara mencegah stuntung. Sehingga, angka stunting di Sumsel makin menurun.(zar)
[