Permintaan Gas Elpiji Bakal Berkurang, Penggunaan Listrik Naik, Pesan Penting Diseminasi G20 di Bali Bagian 2

Rabu 14-12-2022,12:32 WIB
Reporter : David Karnain
Editor : Maulana Muhammad

JIMBARAN, RADAR PALEMBANG - Pelaksanaan G20 15-16 November lalu memang telah usai, namun isu-isu terkait pergerakan ekonomi kedepan terus dikemukakan. Memang terlihat dipermukaan isu global mendominasi.

Krisis energi akibat perang Rusia dan Ukraina yang menyeret dunia ke ancaman krisis pangan. Kondisi tersebut diperparah selama 2 tahun terakhir dunia mengalami musibah kesehatan.

Ya, Pandemi Covid19, yang memaksa pembatasan aktivitas berujung pada berubahnya pola hidup masyarakat. Semua serba digital kalau tidak mau dibilang instan.

Secara global, Presiden Joko Widodo mendapat apresiasi dari dunia terkait upaya untuk menyelesaikan perang di Ukraina meski hingga saat ini masih berlangsung.

BACA JUGA:QRIS Didorong ke Asean, Kawal Regional Payment Conectivity, Pesan Penting Diseminasi G20 di Bali Bagian 1

Selain itu, banyaknya bilateral meeting yang dilakukan di sela-sela KTT G20 dan yang menjadi bilateral meeting terpenting adalah pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jin Ping yang berkomitmen untuk bersaing tanpa melibatkan penggunaan senjata dan kekerasan.

Dan, tidak ada negara yang kehilangan muka dalam Leaders' Declaration meski Rusia mendapat kecaman dari sebagian anggota G20 yang merujuk pada Resolusi Majelis Umum mengingat dalam deklarasi disebutkan bahwa Forum G20 bukan tempat pembahasan masalah politik.

Lalu apa yang bisa dinikmati langsung ke masyarakat Indonesia, sebagai tuan rumah KTT G20 ? Selain digitalisasi, ada kebiasaan masyarakat sudah mulai bergeser dan diyakini membesar porsinya di kemudian hari.

Menurut Prof Hikmahanto Juwana, Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, digitalisasi penting tapi internet tak tersedia di berbagai wilayah. Lalu bagaimana proses digitalisasi berjalan maksimal.

BACA JUGA:4 Bahan pokok Ini Berpotensi Picu Inflasi, Apa Sajakah Itu

Apalagi saat ini, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kebanyakan yang bertahan di tengah pandemi Covid19, berjualan menggunakan jalur promosi secara daring atau online.

Terutama, digitalisasi dengan jaringan internet sangat membantu pelaku UMKM di daerah, khususnya diluar ibu kota provinsi. Yang mana, jangkauan pasar mereka akan bertambah luas dibandingkan sebelumnya.

"Nggak mungkin ada digital ekonomi dan lainnya bagi UMKM untuk berkembang kalau jaringan internet tidak sampai ke pelosok daerah, dan ini menjadi suatu tantangan besar,"kata dia. 

Yang berubah lainnya, adanya digitalisasi, sisi promosi dan pemasaran hingga pembayaran menggunakan jaringan online juga merembet ke bidang kehidupan lainnya.

BACA JUGA:TPID se-Sumsel Bersinergi Kendalikan Inflasi Jelang HBKN Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

Kategori :