Terima kasih banyak, saya berjanji akan memberikan segalanya untuk negara ini, untuk negara kita, " kata Jordi.
"Saya cuma mau bilang terima kasih kepada semua pihak yang hadir di sini.
Ini adalah hari yang spesial buat saya, buat keluarga saya, buat kakek dan nenek saya. Mereka pasti sangat bangga pada saya.
Ini adalah momen yang membanggakan.
Terima kasih kepada Pak Ketum PSSI dan semua orang yang bekerja di balik layar.
Saya sangat senang menjadi warga negara Indonesia. Menyanyikan lagu Indonesia Raya adalah momen yang sangat indah hari ini, saya bahkan (tadi) menutup mata dan menangis. Jadi, sekali lagi terima kasih, " tambah Sandy Walsh.
Proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh berasal dari permintaan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Keduanya direncanakan dapat bermain di Piala AFF 2022 dan Piala Asia 2023 mendatang.
Namun, Jordi Amat dan Sandy Walsh harus menjalani proses pergantian federasi lebih dulu di FIFA sebelum disahkan untuk membela Timnas Indonesia.
Sebelumnya, Jordi dan Sandy sempat bergabung latihan bersama Timnas Indonesia di Bandung saat FIFA Matchday melawan Bangladesh awal Juni lalu.
Sementara itu, calon pemain naturalisasi lainnya, Shayne Pattynama, saat ini berkasnya dalam pembahasan Sidang Paripurna DPR RI di hari yang sama.
Dia masih menunggu Surat Keppres sebelum benar-benar bisa disumpah nantinya.
Sandy Walsh merupakan bek kanan berusia 27 tahun yang lahir di Brussels, Belgia.
Ia kini memperkuat Mechelen di kasta teratas Liga Belgia. Sandy pernah menjadi juara Piala Eropa U17 bersama timnas Belanda, yang ia bela dari kategoir usia U15 sampai U20. Sandy memiliki keturunan Indonesia dari sisi ibunya.
Sementara, Jordi Amat merupakan bek berusia 30 tahun yang kini memperkuat klub Liga Malaysia, JDT.
Ia lama merumput di Liga Spanyol dan Liga Inggris. Dirinya bermain selama empat musim di Premier League dari tahun 2013.
Amat memiliki darah Indonesia dari salah satu neneknya yang lahir di Makassar.