RADAR PALEMBANG, - PT PLN (Persero) akan memamerkan 8 (delapan) upaya perseroan guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. Melalui State-owned Enterprises (SOE) International Conference pada 17-18 Oktober. Hal ini merupakan wujud aktif PLN sebagai jantung perekonomian dan motor penggerak transisi energi Indonesia.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala N. Mansury sangat mendukung langkah PLN dalam mencapai net zero emission pada 2060. Serta mendukung pembangunan rendah karbon sejalan dengan Paris Agreement dan target pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia hingga 31.89 persen pada 2030. Hal tersebut juga sesuai dengan Updated National Determined Contribution (NDC) yang dirilis pemerintah pada September lalu menjelang COP27 bulan depan.
"Komitmen PLN dalam mewujudkan dekarbonisasi dan menggerakkan transisi energi di antaranya dengan mengakselerasi pengurangan penggunaan aset PLTU batubara. Serta percepatan pembangunan energi baru terbarukan (EBT) untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi,” jelas Pahala.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan sebagai bagian dari komitmen global untuk mengurangi emisi karbon, PLN telah memprakarsai 8 upaya. Bertepatan dalam SOE International Conference, Ia menegaskan PLN akan menjelaskan kepada para delegasi langkah-langkah strategis PLN. Memaksimalkan teknologi dan inovasi dalam pengurangan emisi karbon dan mendorong transisi energi.
"Dengan berkolaborasi, kami juga memastikan akan terus menyediakan pasokan listrik yang andal dan bersih untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Darmawan.
Darmawan merinci, untuk bisa mempercepat target NZE, pertama, PLN akan mempensiunkan PLTU secara bertahap. Langkah ini dinilai paling efektif untuk bisa mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan sekaligus mengurangi penggunaan batubara sebagai energi fosil.
"Kedua, PLN secara paralel juga mengimplementasikan teknologi _co-firing_ biomassa di pembangkit berbasis fosil yang masih beroperasi guna mengurangi penggunaan energi fosil serta emisi yang dihasilkan. Gerakan ekonomi energi kerakyatan melalui co-firing yang sudah dilakukan badan usaha serta pemerintah daerah akan mendongkrak perekonomian masyarakat," ujar Darmawan.