RADAR PALEMBANG - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai dirasakan seluruh sektor salah satunya transportasi Online, untuk itu Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel meminta kepada Aplikator atau perusahaan penyedia jasa aplikasi untuk menaikkan tarif driver online.
Ketua ADO Sumsel Muhammad Asrul mengatakan tidak hanya itu saja, untuk mengurangi pemotongan dari penghasilan driver online yang tadinya sampai 30 persen menjadi 10 persen.
"Ini adalah aspirasi driver online yang mencapai 6.241 di Sumsel ini,"kata Muhammad Asrul Indrawan saat Anniversary Asosiasi Driver Online Sumatera Selatan di Stadion Kamboja, Palembang, Kamis (8/9).
Menurut Asrul, jika kesejahteraan driver online menjadi fokusnya sejak menakhodai ADO Sumsel.
“Biasanya dari aplikator ini, pemotongan satu transaksi konsumen mencapai 30 persen. Kita minta dikurangi menjadi 10 persen”ucapnya.
Selama ini, pemotongan yang dilakukan aplikator merunut dari peratuan aplikator pusat. Oleh sebab itulah, pihaknya berharap soal tarif dan pemotongan dari aplikator ini berkoordinasi atau bisa diatur pemerintah setempat.
“Itu akan kita sampaikan nanti. Sebab kasihan mereka driver online ini. Penghasilan sudah tidak terlalu besar, rawan musibah kecelakaan, kriminalitas. Dan ada pemotongan 300 persen tadi, belum biaya aplikasi tadi,” ucapnya.
Masih katanya, dalam beberapa waktu terakhir di bawah kepemimpinannya, banyak hal sudah dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan driver online, mulai dari pembuatan ribuan SIM grati, bantuan 15 ton beras, mobil operasional terutama buat driver yang alami kecelakaan di jalan, dan program lainnya.
“Pada acara HUT ADO Sumsel kali ini misalnya, kita bagikan 100 emas dari Pengadaian dan 200 voucher gratis, koperasi ADO, penyerahan Kartu Anggota Brizzi ADO dan Road Show Perbaikan Base Camp. Itu juga dalam upaya membuat driver online ini bisa meningkatkan kesejahteraan dan mendapatkan kemudahan,”ucapnya.
Sementara iu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru pun, membenarkan jika ADO Sumsel saat ini keberadaannya sudah sangat dikenal. Bahkan Deru berani menyebut, jika di bawah nakhoda Asrul, ADO berkembang pesat.
“Banyak even yang digelar ADO Sumsel ini. Tahun ini saja yang saya hadir lebih kurang 12 event, baik itu olahraga, sosial, ataupun event lainnya,” ucapnya.
Driver online, menjadi profesi yang mulai. Driver disebut Herman Deru sebagai pejuang di jalanan, karena mereka bekerja keras untuk dapat menghidupi keluarga di rumah.
“Terkait pemotongan aplikator yang minta diturunkan. Saya sudah meminta Dishub Sumsel untuk mendatangi Denpasar, yang katanya pemotongan lebih kecil. Kalau benar dan bisa kita terapkan di Sumsel, tentu sebaiknya dilakukan. Asalkan sesuai dengan payung hukumnya,” ucapnya.
Untuk diketahui, pada HUT ADO Sumsel kelima ini, Gubernur Sumsel spontan menambah dorprize berupa satu unit sepeda motor. (zar)