PALEMBANG, RADAR PALEMBANG – Ini enam tips aman kendarai sepeda motor matik saat berada di turunan dan tanjakan. Butuh kawaspadaan, keterampilan dan kewaspadaan.
Kendarai sepeda motor metik berbeda dengan motor manual atau pakai kopling.
Beda kendarai motor metik dengan motor manual adalalah, jika motor manual tipe sport atau bebek (cub) ketika melewati jalur turunan dapat memanfaatkan engine brake dengan memposisikan gigi 1 untuk memba tu mengurangi kecepatan.
Sementara motor metik perpindahan transimisi terjadi secara otomatis. Maka dari itu sangat penting bagi pengendara untuk mengetahui cara mengendarai motor yang bensar.
Menurut Tomy Haryanto selaku Community & Safety Riding Supervisor Astra Motor Sumsel, pengendaran harus memperhitungkan keselamatan saat mengendarai motor. Dengan memahami cara berkendara yang baik dan benar tentunya akan tercipta rasa aman saat berkendara.
‘’Penting bagi pengendara bermotor mengetahui teknik berkendara misalnya saat menghadapi tanjakan dan turunan” ungkap Tomy.
Berikut tips Cari_Aman dalam menggunakan sepeda motor matic ketika berada pada jalur tanjakan dan turunan.
Pertama, lakukan pengecekan dan pemeriksaan pada kendaraan yang akan digunakan
BACA JUGA:Realisasi Pajak Lampaui Target Capai 48,33 persen Bukti Kepatuhan WP Meningkat
Untuk menjaga performa kendaraan dan mengurangi potensi terjadinya insiden dari faktor kendaraan, lakukanlah pemeriksaan pada kendaraan yang digunakan mulai dari bahan bakar, oli, rantai, ban, kopling, rem, dan perangkat lainnya.
Kedua, Kenali kondisi rute yang akan dilalui. Pastikan kita mengetahui rute atau kondisi jalan agar kita dapat antisipasi terlebih dahulu berbagai macam jalur yang akan dilewati.
Pengendara sepeda motor dapat mengatur jadwal dan rute perjalanan untuk menghemat jarak, waktu, tenaga serta menghindari kemacetan.
Ketiga, memasuki jalur yang menanjak. Pada saat akan memasuki jalan menanjak, sebaiknya mengambil jarak yang cukup agar akselerasi sepeda motor dapat melewati tanjakan.
BACA JUGA:KPK Minta Pemkot Palembang Optimalisasi Pajak
Turunkan kecepatan secara bertahap ketika mendekati puncak/jalan datar. Sebelum memasuki jalan menanjak, manfaatkan akselerasi atau momentum dengan menambah gas jauh sebelum jalan menanjak dengan memperhatikan kondisi jalan.
Kurangi kecepatan ketika mendekati ujung tanjakan dengan tetap memperhatikan kecepatan saat menanjak sebelumnya guna mencegah terlepasnya roda depan ketika mencapai ujung tanjakan.
Keempat, Memasuki jalan yang menurun. Pada saat akan memasuki jalan menurun.
BACA JUGA:Penetrasi Layanan Digital Bank Mandiri di Sumbagsel, User Fitur Livin’ Sukha Capai 980 Ribu
Sebaiknya kurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun yaitu dengan menurunkan gas dan pertahankan kecepatan sepeda motor dengan menggunakan rem depan/belakang.
Bila dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem depan/belakang.
Kelima, postur berkendara yang tepat. Postur saat berkendara di jalur tanjakan posisikan badan condong ke depan agar roda depan mendapatkan grip (cengkraman) yang kuat terhadap permukaan jalan, demikian pula pada saat berkendara jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang.
BACA JUGA:DPP Gerindra Belum Tetapkan Pengganti Syukri Zen, Seharusnya Roudhotul Jannah
Keenam, berhenti di tanjakan. Ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya.
Dalam kondisi apapun setiap pengguna jalan sebaiknya mengetahui teknik berkendara termasuk di tanjakan dan turunan, hal ini diperlukan guna menjaga keselamatan pengendara dan sekitar serta dapat menerapkan etika Cari_Aman dalam berkendara. *