Debut Pembalap Ferrari Carlos Sainz Jr di Kualifikasi F1 GP Belgia 2022, Bukan Tercepat Tapi Star Terdepan

Minggu 28-08-2022,08:29 WIB
Editor : Yurdi Yasri

STAVELOT, RADAR PALEMBANG – Ini debut Scuderia Ferrari Carlos Sainz Jr di ajang kualifikasi balap F1  Fomr GP Belgia 2022  yang digelar pada Sabtu, 27 Agustus 2022, malam WIB.  

Carlos Sainz Jr  yang merupakan Pembalap Red Bull Racing akan menempati posisi star terdepan meskipun bukan yang terceapat dalam babak kualifikasi F1 GP Belgia 2022. Carlos dapatkan posisi star nomor satu karena Max Verstappen terkena  penalti grid. 

Pada ajang F1 GP Beligian 2022 ini  kali, pada sesi kualifikasi banyak pembalap yang terkena penalti. Beberapa diantaranya, Verstappen, Charles Leclerc (Ferrari), dan empat pembalap lainnya. Kendeti demikian, mereka tetap melaju secepat mungkin sejak sesi Kualifikasi 1 (Q1).

Mengutip artikel dari laman  Oke Zone tayang 28 Agustus 2022 dengan judul: Hasil Kualifikasi F1 GP Belgia 2022: Max Verstappen Tercepat, tapi Carlos Sainz Jr yang Dapat Pole Position,  Verstappen menjadi yang tercepat pada akhir Q1.

BACA JUGA:Pendapat 10 Ahli Soal Putri Candrawathi Kukuh Sebagai Korban Asusila, Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Kendati Verstappen kena penalti dan pasti akan mundur kan tetapi tidak mengendurkan semangatnya untuk meraih waktu tercepat. Ini berhasil dia raih dengan torehan waktu dia 1 menit 43,665 detik.

Lantaran Verstappen kena pelanti itu,  menguntungkan bagi Carlon Sainz Jr.  Kendati bukan pemegang waktu tercatat tetapi dia mendapatkan pole position. Pembalap Ferrari itu menjadi yang tercepat kedua dengan waktu 1 menit 44,297 detik.

Di belakang Sainz, ada rekan satu tim Verstappen, Sergio Perez. Pembalap asal Meksiko tersebut hanya mampu membuat waktu terbaik 1 menit 44,426 detik.

sedangkan Leclerc menempati posisi keempat. Sementara itu, pembalap yang tereliminasi adalah Sebastian Vettel, Nicholas Latifi, Kevin Magnussen, Yuki Tsunoda dan Valtteri Bottas.

BACA JUGA: Menunggu Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022, Ini Peluang Hendra-Ahsan Taklukkan Aaron-Soh

Pada sesi Kualifikasi 2 (Q2), giliran Leclerc menjadi yang tercepat dan disusul oleh Verstappen. Kemudian, Daniel Ricciardo, Pierre Gasly, Zhou Guanyu, Lance Stroll, dan Mick Schumacher harus tersingkir.

Keadaan itu pun membuat persaingan perebutan pole position makin seru. Sebanyak 10 pembalap tersisa melaju sekencang mungkin sejak Kualifikasi 3 (Q3) dimulai. Verstappen kemudian menunjukkan kecepatannya.

Carlos Sainz   Jr dari Ferrari akan start dari posisi terdepan bersama   Sergio Perez akan jadi andalan Red Bull untuk merebut posisi terdepan di balapan GP Belgia.

Verstappen karena terkena penalti harus star di posisi 15 dan perlu waktu dan perjuangan cukup keras di dapat    merangsek ke posisi depan.

BACA JUGA:Nasdem Mau Tingkatkan Hasil Survei, Ini Triknya

Selain Carlos Sainz dan Sergio Perez, pembalab yang posisi star terdepan adalah Fernando Alonso pada posisi ketiga dan ditemani oleh Lewis Hamilton.Alonso seyogyanya star pada pada posisi keenam.

Sementara, posisi kelima akan diisi oleh pembalap Mercedes, George Russell yang akan ditemani oleh Alexander Albon di posisi keenam start Gp Belgia pada Minggu esok.

Keberhasilan memulai balapan Formula 1 GP Belgia kemudian ditanggapi dengan baik oleh pembalap Ferrari, Carlos Sainz, yang menyebut bahwa dirinya bahagia dengan hasil ini.

Carlos Sainz   Jr mengaku senang dapat star di posisi terdepan karena jaraknya dengan Max Verstappen cukup jauh.   Carlon pun optimis akan memangi balapan F1 Belgian 2022.

Profil dan Karier Carlos Sainz Jr  di F1

Carlos Sainz Vázquez de Castro  sapaan akrab Carlos Sainz, Jr   lahir 1 September 1994. Dia merupakan seorang pembalap mobil profesional asal Spanyol.

BACA JUGA:Dorong Ekonomi dan Produktivitas Pertanian di OKU Timur, Wamentan dan Gubernur Buka Jambore Petani Milenial

Saat ini Carlons   menjadi pembalab Formula Satu bersama tim Scuderia Ferrari. Ayahnya bernama Carlos Sainz- seorang pembalab dunua Reli WRC.

Mengutip dari Wikipedia, debut balap Carlos Sainz Jr  dimulai dari ajang F1 pada Grand Prix Australia 2015 bersama tim Scuderia Toro Rosso.

Renault  pernah meminjam Carlos Sainz Jr  pada pertengahan musim 2017 dari manajemen Red Bull untuk balapan di musim 2018 dengan perjanjian segera kembali bergabung dengan Scuderia Ferrari.

Usai bertahan di Renault selama semusim, Sainz Jr lantas direkrut oleh McLaren untuk menggantikan posisi Fernando Alonso mulai musim 2019 sekaligus mengakhiri kontraknya dengan manajemen Red Bull.

BACA JUGA:DPP Gerindra Resmi Pecat Anggota DPRD Palembang Syukri Zen Gegara Jadi Tersangka Pukuli Wanita

Bersama McLaren ia sukses meraih podium pertamanya saat finis di urutan ketiga di lomba Grand Prix Brasil 2019. Pada bulan Mei 2020, Sainz Jr. direkrut oleh tim Scuderia Ferrari sebagai pengganti Sebastian Vettel mulai musim 2021.

Carlos Sainz Jr  bergabung dengan Red Bull di Young Drivers' Test di Silverstone pada Juli 2013. Pada tahun dia resmi menjadi pembalap tes untuk Red Bull dan Toro Rosso sebagai bagian dari Young Drivers' Test di Silverstone.

Toro Rosso (2015–2017)

Pada 28 November 2014, diumumkan bahwa Sainz akan membalap di arena F1 bersama tim Scuderia Toro Rosso untuk musim 2015.

Ia bermitra dengan pembalap Belanda Max Verstappen di tim tersebut menyusul dipromosikannya Daniil Kvyat ke Red Bull Racing.

BACA JUGA:Arah APBN 2023 Jawab Tantangan Global, Menkeu: Optimis Tapi Tetap Waspada

Ia berhasil masuk ke posisi start 10 besar dalam debut perdananya di Australia, dan menyelesaikan lomba di posisi sembilan.

Pada sesi latihan bebas ketiga di Grand Prix Rusia 2015, Sainz kehilangan kendali atas mobilnya saat memasuki area tikungan ke-13 di Autodrom Sochi, menabrak dinding dan kemudian menabrak tembok pembatas Tecpro.

Setelah menghabiskan satu malam di rumah sakit, ia diizinkan untuk bisa turun lomba pada hari berikutnya namun gagal finis.

Pada lomba Grand Prix Amerika Serikat ia berhasil finis ketujuh yang merupakan poin terakhirnya tahun ini. Ia finis di posisi 15 di musim pertamanya bersama Toro Rosso.

Sainz di Grand Prix Malaysia 2016

Sainz mengawali musim 2016 dengan finis di urutan kesembilan di Australia, diikuti oleh hasil gagal finis di Bahrain. Dalam lomba di Cina, ia kembali finis di urutan kesembilan.

BACA JUGA:Kebijakan Terbaru Pemerintah, Honorer K2 dan Non K2 Masuk Daftar Pendataan BKN, Setelah Itu

Setelah gagal meraih poin pada Grand Prix Rusia, ia finish di urutan keenam di Spanyol, kedelapan di Monaco dan kesembilan di Kanada sebelum kemudian ia gagal finis dalam lomba di Eropa.

Ia kemudian mencatat tiga kali raihan posisi finis kedelapan di Austria, Inggris dan Hongaria. Selanjutnya Sainz mencatat raihan finis tanpa pernah meraih poin sampai Grand Prix Amerika Serikat. Ia bisa finis di urutan keenam.

Hanya dia gagal mencatat poin di Meksiko, finis keenam di Brasil dan tanpa poin di Abu Dhabi. Di akhir musim, ia finis di urutan ke-12 di klasemen pembalap dengan total 46 poin.

Sainz memulai musim 2017 dengan finis ketujuh di Australia. Di Cina, ia membuat langkah paling berani saat lomba berjalan dengan menjadi pembalap satu-satunya yang memakai ban kering. Langkah ini berhasil dan ia finish di urutan kedelapan.

BACA JUGA:Muba Terus Gencarkan TTE dan Penerapan e-Office Terintegrasi Aplikasi Srikandi

Sainz gagal finis di Bahrain setelah bertabrakan dengan Lance Stroll ketika ia keluar dari pit yang menghasilkan penalti turun tiga posisi pada balapan berikutnya di Rusia. Pada lomba tersebut ia berhasil finis kesepuluh.

Di Spanyol, ia sekali lagi finish di urutan ketujuh disusul kemudian finis keenam di Monako dengan menahan laju Lewis Hamilton. Di Kanada Sainz tersingkir dari arena usai terlibat insiden selepas start dengan Romain Grosjean dan Felipe Massa.

Ia lantas finis di urutan kedelapan di Baku sebelum finis di posisi ketujuh di Hongaria setelah sebelumnya gagal mencetak poin di Austria dan Inggris. Memasuki sisa musim ia berhasil finis di urutan kesepuluh di Belgia, posisi 14 di Italia dan posisi 4 di Singapura.

Pada Grand Prix Malaysia, ia tersingkir karena masalah mesin kemudian di Jepang sekali lagi ia harus tersingkir kali ini karena insiden.

BACA JUGA:Usai Ferdy Sambo Dipecat, Warga Kirim Karangan Bunga di Rumahnya, Kata-katanya Nyelekit

Performa yang kurang mengesankan diikuti pada lomba berikutnya di Meksiko. Sainz meraih posisi start kesembilan dengan selisih waktu sangat tipis dari Hülkenberg yang ada di urutan kedelapan. Sainz memulai lomba di urutan ketujuh setelah Daniel Ricciardo terkena penalti ganti mesin.

Sainz dalam tes pramusim di 2020

Pada 16 Agustus 2018, diumumkan bahwa Sainz akan berlomba untuk McLaren mulai musim 2019, menggantikan rekan senegaranya Fernando Alonso yang memilih pensiun di akhir musim 2018.

Setelah awal yang sia-sia untuk musim ini karena masalah reliabilitas mobil di Grand Prix Australia dan terlibat dalam tabrakan di Bahrain dan Tiongkok, Sainz secara konsisten mencetak poin setelahnya dengan sering finis di posisi terbaik dibelakang enam pembalap teratas.

BACA JUGA:Kolaborasi BNI-Garuda-Lion Tekan Harga Tiket Pesawat

Dalam lomba Grand Prix Brasil, Sainz awalnya finis keempat, setelah memulai lomba di posisi 20 atau terakhir setelah masalah mesin di kualifikasi, tetapi kemudian ia naik ke posisi podium ketiga setelah Lewis Hamilton menerima penalti karena menyebabkan tabrakan dengan Alexander Albon. Hasil ini menjadi podium F1 pertama untuk Sainz.

 Di akhir musim Sainz telah hampir menggandakan total poinnya dari musim terbaik sebelumnya, 2017. Dalam lomba di Abu Dhabi Sainz berhasil melewati Hülkenberg di lap terakhir untuk menempati posisi kesepuluh, mencetak satu poin yang membuatnya mendapatkan posisi keenam di klasemen pembalap akhir musim.

Carlos Sainz saat sesi tes pramusim 2020

Sainz memulai musim 2020 dengan finis di posisi kelima diikuti dengan posisi kesembilan di Grand Prix Austria dan Stiria. Pada kualifikasi GP Stiria, ia mendapat posisi ke-3, hasil kualifikasi karir terbaiknya saat itu; dan menyelesaikan balapan dengan lap tercepat pertamanya di Formula Satu, dan sekaligus membuat rekor trek Red Bull Ring baru.

Sainz mengalami kebocoran ban di Grand Prix Inggris 2020 di putaran terakhir ketika ia berada di posisi keempat; ia akhirnya mengakhiri lomba di posisi ke-13. Sedangkan di Grand Prix Ulang Tahun ke-70, Sainz mengawali balapan di posisi ke-12[18] dan menyelesaikan lomba di urutan ke-13 setelah mengalami masalah saat pitstop.

[20] Pada kualifikasi Grand Prix Belgia 2020, Sainz mendapat posisi ke-7 namun tidak dapat mengawali balapan karena sebuah masalah dengan sistem pembuangan.[21][22] Di lomba selanjutnya Grand Prix Italia 2020, ia finis di posisi kedua di belakang Pierre Gasly, yang merupakan posisi terbaiknya sejauh ini.

 

Berikut hasil kualifikasi F1 GP Belgia 2022:

1 Max Verstappen NED Oracle Red Bull Racing 1m44.581s 1m44.723s 1m43.665s

2 Carlos Sainz ESP Scuderia Ferrari 1m45.050s 1m45.418s 1m44.297s

3 Sergio Perez MEX Oracle Bull Racing 1m45.377s 1m44.794s 1m44.462s

4 Charles Leclerc MON Scuderia Ferrari 1m45.572s 1m44.551s 1m44.553s

5 Esteban Ocon FRA BWT Alpine F1 Team 1m46.039s 1m45.475s 1m45.180s

6 Fernando Alonso ESP BWT Alpine F1 Team 1m46.075s 1m45.552s 1m45.368s

7 Lewis Hamilton GBR Mercedes AMG Petronas Formula One Team 1m45.736s 1m45.420s 1m45.503s

8 George Russell GBR Mercedes AMG Petronas Formula One Team 1m45.650s 1m45.461s 1m45.776s

9 Alexander Albon THA Williams Racing 1m45.672s 1m45.675s 1m45.837s

10 Lando Norris GBR McLaren F1 Team 1m45.745s 1m45.603s 1m46.178s

11 Daniel Ricciardo AUS McLaren F1 Team 1m46.212s 1m45.767s

12 Pierre Gasly FRA Scuderia AlphaTauri 1m46.183s 1m45.827s

13 Guanyu Zhou CHN Alfa Romeo F1 Team Orlen 1m46.178s 1m46.085s

14 Lance Stroll CAN Aston Martin Aramco Cognizant Formula One Team 1m46.256s 1m46.611s

15 Mick Schumacher GER Haas F1 Team 1m46.342s 1m47.718s

16 Sebastian Vettel GER Aston Martin Aramco Cognizant Formula One Team 1m46.344s

17 Nicholas Latifi CAN Williams Racing 1m46.401s

18 Kevin Magnussen DEN Haas F1 Team 1m46.557

19 Yuki Tsunoda JPN Scuderia AlphaTauri 1m46.692s

20 Valtteri Bottas FIN Alfa Romeo F1 Team Orlen 1m47.886s   (yui/berbagai sumber) 

 

Kategori :