PALEMBANG, RADAR PALEMBANG – Final Kerjuaraan Dunia Bulu Tangkis akan berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang pada Minggu , 28 Agustus 2022. Bagaimana peluang Hendra-Ahsan taklukkan ganada Putra Malaysia Aaron Chia-Soh Wooi Yik pada kejuaraan bergengsi itu?
Dengan masuknya The Daddies ke partai final, Hendra/Ahsan tentu akan berjuang keras memburu lalu merebut merebut medali emas ke24 kalinya bagi Indonesia dalam kejuaraan dunia Bulu Tangkis.
Ahsan/Hendra jadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu menapakkan kaki ke babak final Kejuaraan Dunia. Hal yang sama juga dialami oleh Aaron-Soh yang jadi satu-satunya tumpuan Malaysia untuk meraih gelar.
Pertemuan pertama mereka terjadi pada ajang Malaysia International Challenge 2018 lalu pada babak final.
Ketika itu, Ahsan-Hendra harus bersusah payah menundukan pasangan Malaysia dengan skor ketat 21-17, 17-21 dan 21-19.
Pertemuan terakhir Ahsan-Hendra dengan Aaron Chia-Soh Wooi Yik terjadi di perempat final Malaysia Open 2022. Ketika itu, Hendra/Ahsan harus mengakui keunggulan Aaron-Wooi Yik dengan skor 13-21, 22-20 dan 19-21.
Kekalahan itu menjadi kekalahan kedua secara beruntun Ahsan-Hendra dari Aaron-Wooi Yik usai sebelumnya mereka kalah di Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Mengutip dari Haloyouth dari laman resmi BWF, Hendra/Ahsan saat ini menempati ranking ketiga dunia dengan 104.195 poin. Sementara itu, Aaron Chia-Soh Wooi Yik saat ini menempati ranking 6 dunia dengan 85.028 poin.
Dalam beberapa laga terakhir Hendra-Ahsan dengan Aaron-Soh selalu kalah dengan Ganda Putra Malaysia Aaron-Soh.
Duel antara Hendra/Ahsan dengan Duel Aaron-Soh merupakan partai ulangan perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu, wakil Negeri Jiran keluar sebagai pemenang lewat pertarungan rubber game 17-21, 21-17, 21-14.
BACA JUGA:DPP Gerindra Resmi Pecat Anggota DPRD Palembang Syukri Zen Gegara Jadi Tersangka Pukuli Wanita
Ahsan-Hendra bakal memburu medali emas Kejuaraan Dunia yang ke-24 untuk Indonesia. Sedangkan Aaron/Soh kini jadi harapan Malaysia untuk punya sosok juara dunia, sesuatu yang belum mereka miliki saat ini.
Pada tiga edisi sebelumnya, Ahsan-Hendra selalu jadi juara sehingga punya rekor 100 persen di turnamen ini.
Bila melihat rekor dari 10 kali pertandingan, Hendra/Ahsan unggul 7:3 atas Aaron/Soh. Hanya saja dalam dua laga terakhir Hendra/Ahsan selalu kalah dari Ganda Putra Malaysia itu.
Oleh karena itu Hendra-Ahsan harus waspada dengan peningkatan kualitas pemaianan Aaron-Soh selain usia mereka jauh lebih muda dari tunggal putra berjuluk The Daddies itu.
BACA JUGA:Arah APBN 2023 Jawab Tantangan Global, Menkeu: Optimis Tapi Tetap Waspada
Dari segi perjuangan di tengah lapangan, memiliki rekam jejak yang sama menuju final. Ganda Putra Indonesia dan Malaysia ini, sama-sama satu kali bermain rubber game. Itu mereka alami di babak semifinal. Bahkan keduanya sama-sama menang dengan skor 21-16 di gim penentuan.
Perjalanan Sampai ke Final
Ganda putra Malaysia Aaron Chia-Soh Wooi Yik harus melalui pertarungan alot untuk menembus final Kejuaraan Dunia 2022.
Di babak empat besar, Aaron-Chia nyaris kandas setelah takluk 22-20 dari duo India, Satwiksairaj Rankireddy-Chirag Shetty pada gim pertama.
Beruntung, unggulan ke-6 Kejuaraan Dunia BWF 2022 itu mampu bangkit pada dua gim berikutnya dengan kemenangan 21-18, 21-16.
Duel Aaron-Soh vs Rankireddy-Shetty yang berlangsung di Tokyo Metrpolitan Gymnasium, Jepang, Sabtu (27/8/2022) berlangsung dalam durasi 1 jam 17 menit.
BACA JUGA:Kebijakan Terbaru Pemerintah, Honorer K2 dan Non K2 Masuk Daftar Pendataan BKN, Setelah Itu
Hasil ini mengantar duo Malaysia melangkah ke partai puncak BWF World Championships 2022. Mereka akan menantang pasangan senior Indonesia, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan.
Ahsan-Hendra sudah lebih dahulu melaju ke final setelah memenangi perang saudara melawan Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto. Pasangan berjuluk The Daddies ini mengalahkan Fajar-Rian dalam drama rubber game yang berakhir dengan skor 23-21, 12-21 dan 16-21.
Profil Mohammad Ahsan
Pebulutangkis nasional Mohammad Ahsan sudah tidak asing lagi bagi publik di tanah air. Dia lahir di Palembang, 7 September 1987, merupakan anak dari pasangan Tumin Atmadi dan Siti Rohanah
Mohammad Ahsan yang memiliki 173 cm ini merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Ia memiliki kakak yakni Nisa Tartiela dan M. Askyuru.
Kecintaan Ahsan terhadap olahraga bulutangkis telah muncul sejak masih berusia 6 tahun. "Saya sering melihat pertandingan bulutangkis di televisi, melihat para pemain naik podium membuat saya ingin menjadi atlet suatu saat," ungkapnya.
BACA JUGA:Usai Ferdy Sambo Dipecat, Warga Kirim Karangan Bunga di Rumahnya, Kata-katanya Nyelekit
Pemain ganda putra ini mulai menekuni dunia bulutangkis setelah lulus SMP. Hijrah bersama kakaknya ke Jakarta, Ahsan bermaksud menekuni kegemaran bermain olahraga raketnya.
Setelah beberapa saat, dia bergabung dengan klub bulutangkis PB Djarum, yang telah melahirkan pemain-pemain hebat.
Tidak butuh waktu lama bagi Ahsan hingga dia pun masuk pelatnas pada tahun 2008.
Meskipun tidak membutuhkan banyak waktu masuk pelatnas, Awal masuk Pelatnas. Karir Mohammad Ahsan dengan pasangannya pertamanya Bona Septano tak membuahkan hasil yang memuaskan.
Beberapa kali duet tim ganda putra ini dikritik karena ketidakmampuan mereka untuk saling mengembangkan skill bermainnya. Pada akhirnya, pasangan ini harus dipisahkan.
BACA JUGA:Analisis Psikologi Forensik, Putri Candrawathi Bukan Korban Pelecehan, Ucapannya Buka Topeng Sendiri
Perpisahan Mohammad Ahsan dan Bona Septano terjadi karena kegagalan mereka merebut gelar juara pada Olimpiade 2012 di London. Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, menganggap baik skill bermain kedua pemain tersebut tidak cocok jika disatukan.
"Perpisahan ini murni dari masing-masing pemain. Ahsan maupun Bona menyadari mereka tidak dapat berkembang jika masih berpasangan. Lebih baik keduanya mencari pasangan baru untuk meraih prestasi yang lebih baik," ungkapnya.
Tak lagi satu tim dengan Bona, Ahsan dipasangkan dengan Hendra Setiawan yang baru saja berpisah dengan rekannya Markis Kido setelah 13 tahun bersama. Debut ganda putra Indonesia ini dimulai dalam pertandingan Yonex Denmark Open Super Series Premiere tahun 2012. Di pertandingan pertama mereka, pasangan baru ini telah memperlihatkan kehebatan mereka. Terbukti dengan melesatnya Ahsan-Hendra ke babak semifinal.
Ahsan-Hendra sebagai wakil Indonesia di partai ganda putra terus berburu juara di sepanjang tahun 2012. Setelah menunggu melewati 3 kejuaraan super series tanpa juara yaitu Yonex French Open 2012, Yonex Sunrise Hongkong Open 2012 dan Victor Korea Open 2013, Ahsan-Hendra ini berhasil mengalahkan ganda putra asal Korea Selatan, Lee Yong Dae dan Ko Sung Hyun.
BACA JUGA:Biasanya Naik Lexus Putri Candrawathi Datangi Bareskrim Polri Pakai Innova, Langsung Ditahankah
Partner asal Palembang dan Pemalang ini semakin menunjukkan taring mereka di dunia bulutangkis. Prestasi terakhir yang diukir kedua putra bangsa ini adalah dengan berhasilnya mereka menduduki podium juara dunia.
Pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2013 yang diadakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, China, Minggu (11/8), Mereka berhasil mengalahkan pasangan asal Denmark (Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Memiliki karir yang cemerlang di dunia bulu tangkis di 2013, Mohammad Ahsan memutuskan meminang kekasihnya Christine Novitania.
Sosok wanita yang diketahui memiliki hobi bermain basket tersebut berhasil membuat pemain yang doyan makan kepiting saos padang ini mengucap janji suci pernikahan, 24 Maret 2013.
Profil Hendra Setiawan
Hendra Setiawan mengawali kariernya berpasangan dengan Markis Kido dan pernah menduduki peringkat pertama dunia IBF untuk ganda putra. Mengutip dari laman Wikipedia, Hendra Setiawan Lahir 25 Agustus 1984.
Gelar yang pernah didapat adalah juara dunia 2007 di Malaysia, juara China Super Series 2007 dan Hongkong Super Series 2007.
Pada tahun 2008 juga menjadi pasangan Kido/Setiawan juara di Malaysia Super Series. Bersama Mohammad Ahsan juga meraih berbagai kesuksesan diantaranya tiga kali memenangkan kejuaraan dunia.
Hendra Setiawan bersama pasangannya Markis Kido berhasil meraih medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 untuk cabang bulu tangkis ganda putra. Di partai final pada tanggal 16 Agustus 2008 itu, mereka berhasil menaklukkan pasangan RRC Cai Yun/Fu Haifeng melalui pertarungan sengit 3 set dengan skor 12-21, 21-11, 21-16.
Semenjak penghujung tahun 2012, Hendra Setiawan berpasangan dengan Mohammad Ahsan yang sebelumnya berpasangan dengan Bona Septano sedangkan Markis Kido bermain tandem di ganda putra dengan Alvent Yulianto dan di ganda campuran dengan sang adik, Pia Zebadiah.
Prestasi pertama yang diraih oleh Hendra Setiawan dengan Mohammad Ahsan adalah pada tahun 2012 sebagai semi finalis di YONEX Denmark Open 2012. Pada tahun 2013 berhasil menyabet dua gelar superseries yakni sebagai juara di Maybank Malaysia Open Superseries dan Djarum Indonesia Superseries Premier.
Dalam kedua laga final kejuaraan tersebut Hendra/ Ahsan mengalahkan lawan yang sama, yaitu : Lee Yong-dae dan Ko Sung-hyun dua set langsung. Sekali lagi, mereka mengalahkan ganda korea tersebut di final 2013 Singapore Super Series dengan skor 21-15 21-18.
Pada ajang Dunia BWF 2013, Hendra/ Ahsan berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan pasangan Mathias Boe dan Carsten Mogensen asal Denmark dengan skor 21-13 23-21.
Pada tahun 2014, Hendra dan Ahsan kembali membuat harum nama bangsa Indonesia. Ganda putra peringkat satu dunia ini sukses merebut gelar juara All England 2014 nomor Ganda Putra. Di final pasangan ini sukses menekuk ganda Jepang, Hiroyuki Endo dan Kenichi Hayakawa, dua set langsung 21-19 21-19. (yurdi yasri)