PALEMBANG, RADAR PALEMBAG - Hadirnya Marcel pesulap merah yang mengungkap trik-trik penipuan dalam perdukunan, disikapi serius oleh tokoh spritual di Kota Palembang, Suhu Alam sebagai proses edukasi terhadap masyarakat untuk membuktikan trik perdukunan yang diduga untuk menipu.
Meskipun demikian, tidak semua trik dari dukun ini palsu atau menipu. Oleh karena itu, tinggal masyarakat yang bijak supaya lebih memahami mana perdukunan ini jujur atau menipu.
"Saya secara pribadi sangat apresiasi atas apa yang dilakukan oleh pesulap merah tersebut yang mengungkapkan trik penipuan praktek perdukunan yang terjadi di tengah masyarakat.
Namun demikian, hal ini bukan karena pesulap merah ini benci dengan perdukunan di Indonesia, namun lebih pada edukasi saja.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Menentukan Feng Shui Yang Baik Berdasarkan Bentuk Tanah
Dengan membuka trik penipuan ini, supaya masyarakat lebih hati-hati lagi. Memang tidak semua dukun tadi menggunakan trik penipuan seperti itu dalam praktek pengobatan, namun jua tidak sedikit praktisi perdukunan tadi yang melakukannya.
Bahkan di Kota Palembang juga ada," ungkap Pemilik Balai Pengobatan KM 12, Suhu Alam ke radarpalembang.com, Kamis, 25 Agustus 2022
Bahkan menurut Suhu Alam, perbedaan antara dukun yang bertujuan baik ada untuk mengobati pasien tanpa harap imbalan dan menggunakan trik yang menipu. Sedangkan dukun yang akan menipu ini mengenakan tarif ke pasien yang datang.
Di samping itu, medianya yang sering digunakan untuk trik tadi kebanyakan telur dan kelapa. Dimana hal ini, dikatakan Suhu Alam, prosesnya juga sangat mudah dan tidak mudah dideteksi.
BACA JUGA:Vihara Maitribhumi Gelar Sembahyang Ulambana
"Kebanyakan media yang digunakan ini telur dan kelapa. Sedangkan untuk trik ini biasanya juga sudah disiapkan sebelumnya oleh dukun dimaksud kala mengobati pasiennya.
Bahkan nanti di saat buka, dalam telur atau kelapa ini terdapat paku, tanah, rambut, jarum, keris hingga kawat.
Padahal faktanya ini sudah dimasukkan terlebih dahulu dan ditutup sedemikian rupa supaya masyarakat tidak bisa melihatnya," ulas Suhu Alam.
Di samping itu, diakuinya, pengobatan alternatif atau perdukunan yang ada ini sudah sejak zaman dahulu. Namun memang, di saat ini tujuannya murni untuk pengobayan dan kesaktian tapi bukan untuk memperkaya diri sendiri dari dukun dimaksus.
BACA JUGA:Ribuan Umat Hadiri Ulambana, Gelar Doa dan Puja Bakti